Surabaya, Bhirawa
Universitas Airlangga (Unair) Surabaya mengadakan Uji Masyarakat Kampus (UMK) calon rektor 2025-2030 di Ruang Garuda Mukti Lt 5, Gedung Manajemen Kampus C Unair, Surabaya.
Sebanyak 11 Calon Rektor mengikuti tahapan UMK yang berlangsung selama tiga hari yang dihadiri oleh mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, alumni dan tim penilai, Rabu (12/3).
Wakil Ketua Panitia Seleksi Calon Rektor 2025-2030 Unair, Prof Dr M. Hadi Subhan SH MH CN menjelaskan, bahwa tahapan seleksi yang dilakukan dalam pemilihan rektor, Mulai dari sosialisasi, uji masyarakat kampus hingga diputuskannya rektor 2025-2030.
“Tahap awal penjaringan mulai dari sosialisasi, pendaftaran sampai verifikasi sudah, selanjutnya ditetapkan 11 calon rektor yang telah memenuhi syarat umum dan syarat khusus sebagai calon rektor dan saat ini tahap uji masyarakat kampus” ujarnya.
Lanjut Prof Hadi mengukapkan untuk selanjutnya para calon rektor memaparkan program strategi untuk mencapai visi misi sesuai statuta Unair. “Forum UMK ini kesempatan bagi masyarakat kampus untuk menyampaikan pendapatnya kepada para calon rektor” Pungkas Prof Hadi.
Proses juga terdapat tim penilai yang memberikan penilaian secara kualitas, kata Prof Hadi, sebagai bahan seleksi dalam uji kepatutan dan kelayakan akan digelar pada 14-17 April 2025, dengan hasilnya diumumkan pada 21-23 April 2025 dan pemilihan oleh Majelis Wali Amanat (MWA) dijadwalkan pada Mei 2025, sedangkan pelantikan rektor baru akan dilakukan pada 17 Juni 2025.
“Terdapat tim penilai untuk memberikan catatan umum secara kualitatif tentang gagasan mereka, serta bagaimana mereka melakukan interaksi kepada stake holder, rencananya dari 11 calon rektor Senat akademik akan memilih 3 calon kandidat, selanjutnya dari 3 kandidat tersebut akan dipilih satu oleh majelis wali amanat (MWA) terus dilantik,” Ungkapnya.
Prof. Hadi mengatakan, terkait pemilihan ada 21 anggota MWA yang akan turut memilih, terus akan ada menteri yang turut menentukan mewakili negara. “Menteri mempunyai hak suara 35 persen, unsur masyarakat ada tokoh-tokoh nasional seperti Menteri Kesehatan Budi Gusnadi, untuk pihak Internal diwakili rektor, anggota senat, perwakilan dosen, hingga presiden BEM,” Jelas Prof. Hadi. [ren.wwn]