34 C
Sidoarjo
Tuesday, October 8, 2024
spot_img

Wabup dan Sekda Situbondo Resmikan Diseminasi Audit Kasus Stunting

Situbondo, Bhirawa
Jajaran keluarga besar Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Situbondo menyelenggarakan diseminasi audit kasus stunting, Senin (19/8). Acara tersebut berlangsung di aula lantai II Pemkab Situbondo tersebut dibuka langsung oleh Wakil Bupati Situbondo, Nyai Khoirani.

Dalam laporannya, Kepala DP3AP2KB Kabupaten Situbondo, Imam Darmaji mengatakan, diseminasi audit kasus stunting ini merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan audit kasus stunting tahun 2023 kemarin. “Jadi destinasi ini akan dirumuskan tindak lanjut permasalahan pada saat audit kasus stunting. Jadi nanti semua OPD terkait bisa melaksanakan program kegiatannya sesuai dengan audit kasus stunting ini,” ujarnya.

Mantan Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Situbondo itu memaparkan, ada beberapa penyebab munculnya kasus sunting. Salah satunya ibu hamil yang kekurangan energi kronis. Sehingga ada kemungkinan bayi yang dilahirkan mengalami stunting.

“Oleh karena itu, pada saat sudah diketahui permasalahannya, kita memberikan rekomendasi kepada OPD terkait. Misalnya Dinas Kesehatan melalui rumah sakit nanti bisa melakukan apa untuk pelayanan dokter spesialis kandungan, sehingga nanti diharapkan bayinya tindak stunting,” beber mantan Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Situbondo itu.

Lebih lanjut, Imam menyampaikan, data dari DP3AP2KB Situbondo kasus sunting banyak ditemukan di daerah perkotaan. “Nah ini masih kita teliti kira-kira apa penyebabnya. Untuk daerah pedesaan ini kasus sunting cenderung menurun,” tegasnya.

Berita Terkait :  Mujid Ridwan Ditunjuk PDIP jadi Wakil Ketua DPRD Gresik

Menurutnya, ada 130 peserta dalam diseminasi audit kasus stunting ini. “Ini terdiri dari semua unsur tim percepatan penurunan stunting (TPPS) baik di tingkat kabupaten, kecamatan maupun desa,” imbuh Imam.

Sementara itu, Wakil Bupati Situbondo, Nyai Khoirani mengapresiasi kinerja TPPS dalam menekan angka stunting di Kabupaten Situbondo. “Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) pada tahun 2022, angka prevalensi stunting mencapai 30,9 persen. Kemudian turun menjadi 4,1 persen di tahun 2023. Ini merupakan keberhasilan kita semua,” ucap mantan anggota DPRD Kabupaten Situbondo itu.

Wabup menambahkan terkait keberhasilan tersebut, Pemkab Situbondo berhasil menerima penghargaan dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Republik Indonesia. “Penghargaan tersebut diberikan karena penurunan prevalensi stunting di Situbondo sangat bagus. Ini yang harus kita syukuri bersama,” pungkas Wabup Nyai Hj Khoirani. [awi.wwn]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img