Menggantikan Ustadz Alim, Siap Teruskan Program Sudah Baik dan Perbaiki Kekurangan
Surabaya, Bhirawa
Wakil Ketua Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya, Ustadz Muhammad Jemadi MA melantik Ustadz Misbach Noehruddin SSi MM sebagai Kepala SMP Muhammadiyah 5 (Spema) Surabaya periode 2024 – 2028, menggantikan Drs H Alim MPd yang habis masa jabatannya. Usai dilantik Ustadz Misbach berjanji akan meneruskan program – program yang sudah baik, sebaliknya akan memperbaiki program yang masih ada kekurangan.
Pelantikan yang digelar Senin (16/12) kemarin, Surat Keputusan PDM Kota Surabaya terkait pelantikan Ustadz Misbach sebagai Kepala Spema dibacakan Ketua Pengurus Cabang Muhammadiyah (PCM) Ngagel Surabaya, H A Zaini MPd. Disaksikan Sekretaris PDM Surabaya, Drs Catur Anang Hutoyo dan Drs H Suhadi M Sahli (Wakil Ketua PDM) Surabaya. Hadir pula Sekretaris Majelis Dikdasmen PDM Surabaya, Sugeng Purwanto.
Menurut Wakil Ketua PDM Kota Surabaya, Ustadz Muhammad Jemadi, Spema ini pernah mengalami masa yang kalau boleh disebut itu kolep. Jadi ketika Ustadz Pak Alim sebagai Kepala Sekolah baru ini telah memberikan warna yang akhirnya harmonisasi di Spema ini semakin berjalan dengan baik.
Ustadz Jemadi juga menjelaskan, sedangkan pertimbangannya kenapa PDM Kota Surabaya memilih seseorang itu ada banyak variannya, ada banyak faktor. Mulai dari tes ideologinya, tes kemampuan kompetensi sebagai pemimpin manajerialnya, dan tes psikologi.
“Jadi pilihan PDM ini dipertimbangkan dengan orang – orang yang memang diharapkan mampu membawa Spema ini seperti yang selama ini dijabat Ustadz Alim bila perlu lebih baik. Jadi harus dijaga kekompakannya dengan merangkul semua pengajar. Kemudian tetap berpegang teguh kepada Alquran dan Sunnah dan mendahulukan adab di atas ilmu. Seperti pesan yang tadi saya sampaikan dalam pidato PDM tadi,” kata Ustadz Jemadi.
Ustadz Jemadi juga menjelaskan, karena Ustadz Misbach ini sudah mendampingi Ustadz Alim cukup lama, bahkan sebelumnya juga sudah pernah jadi staf di sekolah ini. Dan secara senioritas memang kepala sekolah yang terpilih ini sudah memenuhi kriteria. Jadi mulai pengalaman manajerialnya, pengalaman secara psikologinya, spiritualnya, karena di Muhammadiyah ini harus selalu kompak dan harus selalu taat dengan aturan persyarikatan. Itu kata kuncinya.
Ketika ditanyakan, pada awal penjaringan kemarin berapa kandidat Kepala Sekolah? Ustadz Jemadi mengatakan, ada sembilan kandidat. Jadi dari sembilan kandidat itu dites oleh orang – orang yang berkompeten, baik dari Pimpinan Daerah, Pimpinan Cabang, Majelis Didasmen Cabang, dan kemudian diadakan psikotest. Nah psikotest ini yang ikut menjadi pertimbangan penting. Jadi ketika orang itu tidak disarankan, maka pimpinan daerah pasti tidak akan memilih. Walaupun dia pinter, tetapi secara psikologi mereka bermasalah.
“Sebab ada khawatirnya nanti justru belum bisa merangkul. Yang berikutnya, yang terpilih ini dari sekian calon itu kategori sudah, Paham dengan kurikulum. Jika dalam perjalanannya mungkin empat tahun ke depan ternyata ada masalah atau mungkin tidak sesuai dengan sekolah maka akan dievaluasi,” katanya.
Ustadz Jemadi menegaskan, di Muhammadiyah ini ada ketentuan baru. Jadi ketentuan baru itu untuk periode kedua itu tidak perlu ada penjaringan lagi. Kalau kepala sekolah ini dinyatakan baik dalam satu periode empat tahun itu, maka dia tinggal diangkat saja. Tinggal diangkat untuk periode yang kedua.
“Nah tentunya dalam setiap tahun pasti ada evaluasi. Tapi di Muhammadiyah ini kalau memang tidak cocok, tiga bulan pun bisa harus dievaluasi. Kalau kita mengacu pada beberapa contoh di Yogyakarta, di Solo. Karena PDM Kota Surabaya pernah istilahnya study tiru di Solo. Jadi kepala sekolah yang memang tidak memenuhi ekspektasi perserikatan selama tiga bulan pertama, itu bisa diperhatikan. Dipertimbangkan untuk diganti,” tegas Jemadi.
Sementara itu, Kepala Sekolah Spema yang baru, Ustadz Misbach Noehruddin, seperti sudah disampaikan pada sambutan sebagai kepala sekolah baru, banyak program – program yang akan cukup berat, namun kedepannya memang diperlukan sinergi diantara para guru bersama jajaran pimpinan dan terdekat program apa yang akan diteruskan dan program yang akan dievaluasi.
“Kira – kira harus diselesaikan ini sudah kami banyak kegiatan ya. Di Bulan Desember ini ada Super Camp. Super Camp itu seperti camping untuk para siswa. Kemudian ada lomba-lomba, ada lomba robotik, ada panahan. Sedangkan di Bulan Januari dan Februari ada persiapan untuk overseas ke Jepang, ke Malaysia, juga ke Singapura, Pada Bulan Januari juga itu ada kunjungan dari Busan. Nanti kami evaluasi kegiatan – kegiatan itu dalam waktu dekat,” papar Ustadz Misbach.
Sedangkan untuk merekatkan para guru, telah disampaikan para ustadz dari PDM Kota Surabaya dan PCM Ngagel yang memberikan pesan kepada para guru. Sebenarnya sampai saat ini bapak dan ibu guru itu sudah kompak. Sudah bekerja secara maksimal, sudah bau membahu, tinggal nanti dipertahankan dan tinggalkan yang kurang baik.
“Tentunya seperti arahan dari bapak dan ibu guru tadi dalam kata sambutannya, kalau ada yang salah – salah ya jangan disalahkan tapi dibetulkan, tetapi tentunya pembenarannya dan pembinaannya ini harus dengan yang baik,” tandasnya. [fen]