Kab Pasuruan, Bhirawa.
Ratusan warga dari empat desa di Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, menggelar aksi unjuk rasa di jalan Pandaan-Bangil, Kamis (1/7/2024). Warga geram karena air Sungai Wangi yang selama ini menjadi sumber pengairan sawah tercemar limbah perusahaan.
Kesal dengan aksinya yang tidak direspons, membuat warga menutup jalan dengan spanduk yang dibentangkan dengan kayu. Bahkan, warga juga membakar ban di tengah jalan.
Salah satu warga dari Desa Baujeng, M Slamet menyatakan seluruh warga yang dekat dengan aliran sungai sudah tidak tahan terhadap bau limbah.
“Yang kita inginkan adalah aliran sungai Wangi ini bersih. Saat ini sudah tercemari limbah pabrik. Baunya juga sangat mengancam kesehatan warga,” ujar M Slamet.
Tokoh masyarakat Desa Baujang, Heri Sucahyo juga mengungkapkan hal yang sama terhadap pihak perusahaan. Pencemaran sungai telah berlangsung dalam waktu yang cukup lama dan berdampak buruk bagi kehidupan masyarakat sekitar.
“Sungai ini merupakan sumber kehidupan bagi kami. Sehingga, kami berharap pada pihak perusahaan supaya dapat bertanggung jawab atas perbuatannya serta harus melakukan upaya perbaikan,” papar Heri Sucahyo.
Tak hanya itu, Kepala Desa Baujeng, Sobik menjelaskan kekecewaan juga terhadap perusahaan di wilayahnya yang dinilai nakal.
Karena, perusahaan-perusahaan itu diduga dengan sengaja membuang air limbah ke sungai. Dalam aksinya, perusahaan itu diduga menyamarkan limbah dengan cara sehari sebelumnya sejumlah mobil tangki datang dan menyemprotkan air ke sungai.
“Harusnya air sungai diambil lalu dimasukkan ke tangki. Tapi ini justru berbeda, air tangki dimasukkan ke sungai,” tegas Sobik. Dalam aksi tersebut, warga mendapatkan pengawalan ketat oleh aparat kepolisian dan sempat memacetkan jalan.
Aksinya itu berakhir pukul 10.30 usai ada kesepakatan akan dilakukan pertemuan perwakilan warga terdampak dengan pihak terkait. [hil.dre]