29 C
Sidoarjo
Thursday, October 10, 2024
spot_img

Soal Rumah Jabatan, Sutiaji Klarifikasi Pernyataan Wahyu Hidayat

Kota Malang, Bhirawa.
Mantan Wali Kota Malang periode 2018 – 2023, Sutiaji mengklarifikasi akan tudingan dari mantan Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat terkait memanfaatkan fasilitas rumah dinas selama tiga pekan, pasca penyerahan jabatan Wali Kota.

“Tudingan itu kami nyatakan adalah fitnah yang keji. Penyerahan jabatan Wali Kota Malang, berlangsung pada 24 September 2023 lalu. Sebelumnya, yakni 23 September 2023. Semua fasilitas kami lepaskan, serta sudah kami angkuti barang-barang. Termasuk, pengembalian mobil dinas,” tandas Sutiaji usai mengikuti upacara HUT RI ke – 79 di Balai Kota Malang, Sabtu (17/8) kemarin.

Bahkan Sutiaji, menyampaikan saat pelaksanaan serah terima jabatan Wali Kota ke Pj. Pihaknya sudah memakai mobil pribadi. Barang-barang yang dikemasi dari rumah dinas, baik pakaian atau bentuk lainnya. Pada 24 September 2023 sudah harus meninggalkan rumah dinas.

“Pemanfaatan fasilitas negara setelah tidak menjabat jangan dinilai biasa, ini perlu diluruskan tata bahasa dalam aturannya, kelumrahan adalah tidak benar adanya,” jelas Sutiaji.

Orang yang sudah tidak menjabat lagi, tandas Sutiaji, semestinya sudah tidak boleh memanfaatkan fasilitas rumah negara. Baik itu fasilitas rumah negara maupun fasilitasi kendaraan dinasnya.

Sebab, setelahitu ada pejabat baru yang sama-sama memiliki hak memanfaatkan fasilitas tersebut.

“Jika hal ini dibiarkan pastinya akan menimbulkan dampak. Baik segi biaya atau efektifitas maupun efisiensi dari fasilitas itu sendiri. Kami dengar penjabat baru masih menginap di hotel, karena masih ada yang memanfaatkan rumah dinas,” ujar Sutiaji mempertanyakan.

Berita Terkait :  Melihat Langsung Pelayanan Lansia, Bidang Penanganan Bencana Dinsos Jatim Datang ke UPT PSTW

Menurut Sutiaji, etika seorang pemimpin birokrasi hendaknya bisa menghargai dan menghormati pendahulu (Wali Kota) sebelumnya. Karena keberhasilan dan kesuksesan satu daerah, tidak lepas dari peranan pendahulunya. Yang telah bersusah payah merencanakan dan mempersiapkannya.

“Kami secara pribadi saat menjabat Wali Kota Malang. Yang seringkali menerima penghargaan prestasi, baik dari pemerintah pusat atau provinsi maupun dari lembaga lainnya. Kami merasa hanyalah sebagai penerusnya, semua tidak lepas dari peranan pendahulu atau Walikota yang sebelumnya,” imbuhnya.

Sikap ego atau merasa yang berhasil, disebutkannya, dinilainya kurang elok dikemukakan pada publik. Karena keberhasilan dan kesuksesan daerah, satu Wali Kota dengan Wali Kota sebelumnya. Saling berkaitan dan menunjang. Tidak bisa berdiri sendiri, seolah-olah Wali Kota saat ini tengah menjabat paling berhasil.

“Kami pastikan itu tidak benar, karena program di pemerintah itu dirancang atau direncanakan sesuai RPJMD dan RPJMN. Programnya ada yang sudah berjalan dan ada pula yang masih bentuk konsep. Karena keterbatasan waktu dan anggaran, sehingga baru direalisasikan pada tahun berikutnya. Berbarengan dengan pergantian Wali Kota, baik Pj atau definitif,” ungkap Sutiaji.

Sementara itu, mantan Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat menanggapi apa yang terjadi saat ini bagian dari dinamika running Pilkada 2024. Wahyu menandaskan, pihaknya sudah lama tidak menempati rumah dinas pasca penyerahan jabatan Pj.

“Diakuinya hanya keluarganya yang sering mondar-mandir di rumah dinas, untuk mengemasi barang-barang sekaligus kroscek barang yang tersisa. Kami sendiri banyak di luar kota, dan batas waktu sudah kami sampaikan kepada Pj Wali Kota Malang yang baru,” ujarnya. [mut.dre]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img