Sidoarjo, Bhirawa
Sumpah Pemuda dan Bulan Bahasa diperingati SMP PGRI 1 Buduran secara berbeda. Diantaranya, Program SITA GETAR, Aksi Nyata Gerakan Orang Tua Mengajar. Aksi yang melibatkan wali murid ini dimaksudkan untuk menjalin kedekatan antara orangtua atau wali murid dengan sekolah.
Menurut Kepala SMP PGRI 1 Buduran, Indrajayanti Ratnaningsi, maknanya untuk mengantarkan para siswa menuju kesuksesan, dengan partisipasi aktif orang tua dalam proses belajar mengajar di sekolah. Kegiatan ini juga merupakan embrio untuk tahapan berikutnya, dengan membentuk kelas inspirasi. Orang tua/wali peserta didik menjadi narasumber yang menginspirasi bagi peserta didik.
“Alhamdulillah, orang tua atau wali peserta didik juga sudah memulai untuk memberikan testimoni sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman kesuksesan profesi masing-masing,” jelasnya.
Dalam kegiatan ini, setiap kelas terdapat perwakilan wali murid yang menjadi pengajar di kelas anaknya masing – masing. Tema yang diambil pun terkait Pemuda dan Bahasa. Didampingi guru wali kelas masing – masing sebagai operatornya. Setiap perwakilan wali murid menyajikan materi powerpoint Pemuda dan Bahasa. Dalam presentasi dipaparkan 5W dan 1H tentang pemuda dan bahasa. Sekaligus dibacakan bersama – sama Ikrar Sumpah Pemuda.
Pesan moral yang diperoleh, diantaranya, pemuda sebagai generasi penerus bangsa, pemuda sebagai harapan masa depan bangsa, pemuda sebagai pelopor dan penggerak bangsa, pemuda sebagai kebanggaan Nusantara, bahasa menunjukkan identitas bangsa, bahasa sebagai alat pemersatu bangsa, pemuda sebagai pengguna dan pelestari bahasa Indonesia.
Ketua Komite SMP PGRI 1 Buduran, Kharis Maftuqin SE yang juga menjadi pengajar di kelas IX B mengatakan, kegiatan SITA GETAR sungguh luar biasa. Sebab, orang tua atau wali peserta didik yang tidak terbiasa mengajar di kelas, jadi bisa merasakan apa yang dilakukan guru setiap hari.
“Sensasinya luar biasa. Alhamdulillah respon anak – anak juga sangat baik. Penuh perhatian, dan banyak yang bertanya sekaligus menjawab pertanyaan,” katanya.
Selain Program SITA GETAR, sekolah juga memperingati Sumpah Pemuda dan Bulan Bahasa 2024, diantaranya istighosah untuk para pahlawan Sumpah Pemuda, lomba membuat poster dan menulis cerita pendek bertema Sumpah Pemuda. Terkait lomba membuat poster bertema Sumpah Pemuda secara manual, tidak diperkenankan menggunakan alat bantu hand phone (HP). Menggunakan crayon atau pensil berwarna.
Demikian pula pada saat lomba menulis cerpen (cerita pendek), harus dikerjakan secara manual. Menulis tangan secara langsung di kertas folio bergaris. Tidak diperkenankan browshing di internet, atau tidak diperbolehkan menggunakan HP. Tujuannya, agar karya yang dihasilkan merupakan hasil orisinal (asli) buatan sendiri. Bukan merupakan hasil saduran atau bahkan plagiasi. [ina.fen]