28 C
Sidoarjo
Thursday, October 10, 2024
spot_img

SMAMDA Kenalkan SIS hingga Gandeng Dindik Kabupaten dalam Fortasi


Sidoarjo, Bhirawa
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) telah dimulai, Senin lalu. Di jenjang SMA/SMK MPLS telah berakhir, kemarin (18/7). Di hari terakhir ini, salah satu kegiatan yang menarik dan dimatangkan SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo (SMAMDA) misalnya adalah pengenalan dan penggunaan sistem informasi yang digunakan oleh sekolah.

Dalam dalam Forum Ta’aruf dan Orientasi Siswa (Fortasi) nama lain MPLS, Kepala SMAMDA, M Zainul Arifin menyebut pengenalan dasar tentang lingkungan sekolah termasuk di dalamnya pengenalan pembelajaran sekolah dikenalkan kepada siswa, termasuk manajemen sekolah. Salah satunya penggunaan Sistem Informasi (SI). Penggunaan SI sebagai bentuk dalam menjawab pesatnya teknologi.

“Disini (SMAMDA) kita menggunakan teknologi sistem informasi berbasis website. Anak menggunakan SIS (sistem Informasi siswa). Dalam SIS ini berisi asesmen siswa, aturan tata tertib dan pembiayaan,” ujarnya.

Terkait PPDB, Zainul menyebut tahun ini SMAMDA menerima 410 siswa baru yang terbagi menjadi tiga kelas. Yakni kelas unggulan international, kelas boarding school dan kelas coading. Masing-masing kelas tersebut, telah melakukan assesmen kepada siswa untuk dilakukan pengelompokan sesuai dengan bakat dan minatnya.

“Untuk assemen, masing-masing kelas berbeda. Di kelas internasional minimal siswa menguasai bahasa inggris. Kalau kelas coading assemen menguasai bahasa logika dan penalaran dalam web. Ada bahasa tingkat dasar dan daya dukung dari ortu untuk teknologi,” terangnya.

Di kelas coading ini, pihaknya juga bekerjasama dengan Fakultas Teknik Informatika Umsida. Di mana siswa akan diajar dari dosen Umsida dan shadow guru dari internal SMAMDA. Dengan adanya kelas coading ini, Zainul mentargetkan siswa di tingkatan kelas 1 dapat memahami bahasa tentang web. Kelas 2 siswa dapat memahami tentang teknologi Internet of Thing (IoT) dan kelas 3 ditargetkan siswa dapat membuat game.

Berita Terkait :  Prodi Agribisnis Unigoro, Integrasikan Konsep Bisnis dan Pertanian

Pada kegiatan Fortasi ini, sebelumnya di hari pertama SMAMDA juga membuat MoU tentang pencegahan perundungan dengan siswa. Sedangkan hari terakhir pihaknya menggandeng Dinas Pendidikan (Dindik) Kab Sidoarjo untuk memberikan motivasi terkait wawasan kedewasaan belajar.

Dalam pemberian motivasi ini, Kepala Dindik Kab Sidoarjo, Tirto Adi menyinggung soal pemanfaatan gadget dalam mendukung pembelajaran dan penunjang kegiatan sehari-hari. Sebab, canggihnya teknologi tifak bisa dipungkiri jika tak ada antisipasi anak-anak dikhawatorkan mengidap gadget addict atau nomophobia. Ini menurut Tirto sangat berbahaya karena akan merubah aktifiras dan perilaku anak.

“Sebagai orang dewasa, kita berkewajiban untuk memfasilitasi anak-anak kita. Gimana caranya hp bisa digunakan secara profesional, gadget sebagai tools atau alat yang diperlukan manusia. Misalnya AI, terbaru ada Chat GPT. Ini bisa membantu kita mencari info, mereka akan menerjemahkan,” papar dia.

Karenanya, jika melihat kecanggihan, Tirto menilai akan sulit jika dilakukan pembatasan penggunaan gadget di lingkungan sekolah. Oleh sebab itu, ia berharap generasi saat ini betul-betul memanfaatkan teknologi atau gadget dengan baik untuk mengembangkan kompetensinya.

“Yang jelas saya berpesan agar mereka menghindari generasi rebahan, genarasi merunduk dan benar-benar fokus pada kompetensi sosial yang harus dikembangkan,” pungkasnya. [ina.wwn]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img