28 C
Sidoarjo
Tuesday, October 22, 2024
spot_img

Ruas Jalan di Kabupaten Malang Kondisi Mantap


Kab Malang, Bhirawa
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang melalui Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (DPUBM) memastikan semua jalan di wilayahnya dalam kondisi mantap. Sehingga denga adanya perbaikan jalan tersebut, maka jalan kabupaten akan kesemuanya mendapatkan giliran dalam pembangunan jalan tersebut.

Kepala DPUBM Kabupaten Khairul Isnadi Kusuma, Senin (21/10), kepada Bhirawa mengatakan, semua ruas jalan di Kabupaten Malang dalam kondisi mantap, hal itu dalam upaya Pemkab Malang dalam menjawab harapan dan kebutuhan masyarakat.

Sedangkan perbaikan jalan dilakukan secara bertahap, yang dikerjakan sejak tahun 2021 hingga tahun 2024, “Saat ini sudah mencapa 80 persen mantap, jadi rekonstruksi jalan 511,6 kilometer (km), dan rehab jalan totalnya mencapai 324,32 km,” terangnya.

Dia juga menjelaskan, dalam kurun waktu empat tahun terakhir ini, tingkat penyelesaian mencapai 80 persen jalan mantap Kabupaten Malang (K1). Hal ini berdasarkan hasil survey yang menggunakan metode Provincial and Kabupaten Road Management System (PKRMS), yang digunakan sebagai alat bantu Perencanaan, Pemrograman, dan Penganggaran (PPP) jalan daerah.

Dan berdasarkan hasil survey yang menggunakan metode pengumpulan data untuk memahami kondisi jalan dan mengembangkan solusi yang optimal, kemantapan jalan Kabupaten Malang hampir mencapai 100 persen.

“Untuk mencapai itu semua, pihaknya selama empat tahun ini bekerja keras untuk melakukan pemeliharaan rutin dengan Pile Cap atau pondasi yang mengikat tiang pancang dengan struktur di atasnya, sapu lobang (salob) dan lapis penetrasi yang totalnya mencapai 886,39 km,” jelas Khairul.

Berita Terkait :  Sangat Rawan, Bawaslu Awasi Netralitas ASN di Medsos

Selain itu, kata dia, pihaknya juga melakukan penggantian jembatan dan Duiker atau plat jembatan yang totalnya menvcapai 108 jembatan, dan untuk perbaikan jembatan, serta Duiker totalnya 49 titik.

Dan kini pihaknya telah berkonsentrasi untuk melakukan pembangunan jembatan sebagai jalan penghubung desa, di wilayah Desa Sutojayan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, yang sebelumnya bangunan dalam memasuki tahap pengecoran.

Kayu penyangga bekisting atau cetakan sementara yang digunakan untuk menahan beton saat dituang dan dibentuk sesuai dengan bentuk yang diinginkan, yang mana saat itu disiapkan untuk pelaksanaan pengecoran hanyut terbawa arus sungai yang membawa material sampah, pada beberapa Minggu lalu.

“Pembangunan jembatan tersebut, tiba-tiba dihantam banjir, padahal sudah terpasang besi dan kayu hanyut akibat terjangan banjir Sungai Sukun. “Bekisting diterjang banjir, karena material sampah yang terbawa banjir menghantam bekisting,” ungkapnya.

Khairul menegaskan, penyangga bekisting tersebut tidak kuat menahan terjangan banjir, padahal bekisting itu dibuat untuk dilakukan pengecoran. Dan akibat banjir kiriman itu, mengakibatkan kerangka kayu bekisting hanyut terbawa arus.

Sedangkan untuk bagian pondasi dan sayap jembatan masih dalam kondisi utuh. Meski, ada kerusakan pada bekisting, namun kontruksi jembatan tetap utuh, dan hanya bekisting terbuat kayu triplek, rangka besinya pun masih bisa dipakai, karena kerangka besinya masih utuh belum selesai pembersihan kemarin.

“Untuk itu, pihaknya telah merubah metode pelaksanaan pengerjaan proyek, saat ini dilakukan normalisasi terlebih dahulu. Selanjutnya mulai mengerjakan penyangga bekisting yang disarankan menggunakan besi baja, hal ini untuk memperkokoh kesiapan konstruksi bekisting jembatan,” pungkasnya. [cyn.gat]

Berita Terkait :  MAAQO Tampil di Karnaval Mobil Hias Jombang 2024

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img