Kabupaten Madiun, Bhirawa.
Sebanyak 280 orang terdiri dari pejabat fungsional yang membidangi kesehatan ibu dan anak, pejabat fungsional penanggungjawab gizi/KIA, bidan Koordinator KIA, Bidan desa se-Kabupaten Madiun, Koordinator Penyuluh KB dan Penyuluh KB (PKB) se-Kabupaten Madiun mengikuti peningkatan kapasitas tim pendamping keluarga (Bidan Desa), di Pendopo Ronggo Djoemeno, Mejayan, Kab. Madiun, Senin (2/12).
Kegiatan sehari ini dibuka oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra, Ir. Soedjiono, M.T. sekaligus sebagai narasumber, dan dihadiri Kepala Dinas PPKBPPPA Kabupaten Madiun, Suryanto, Ketua Ikatan Bidan Indonesia Kabupaten Madiun.
Kepala Dinas PPKBPPPA Kab. Madiun, Suryanto melaporkan, hasil yang diharapkan atas kegiatan ini untuk meningkatkan kualitas dan wawasan tim pendamping keluarga dalam pendampingan kepada calon pengantin,ibu hamil, ibu pasca persalinan dan anak usia 0-23 bulan guna menekan angka stunting di Kabupaten Madiun.
Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesra, Ir. Soedjiono dalam arahannya menjelaskan jika penanganan stunting menjadi program prioritas sehingga semua daerah wajib melaksanakannya. Karena kesehatan merupakan pelayanan dasar yang menjadi urusan wajib dan prioritas utama di setiap pemerintah daerah.
Dijelaskannya, penanganan stunting ada dua aspek, pertama aspek pencegahan dan kedua aspek penanganan. Untuk itu, pencegahan harus dilakukan semaksimal mungkin agar tidak muncul kasus stunting baru, sehingga sejak remaja putri sudah ada program pemberian PPD (Pil Penambah Darah) sebagai upaya penguatan kandungan untuk pencegahan stunting.
“Saya juga mengimbau kepada PKB yang di daerahnya masih ditemukan kasus stunting yang tinggi agar lebih ekstra dalam rangka mendampingi keluarga utamanya yang beresiko stunting. Karena upaya pencegahan sangat penting agar tidak muncul stunting baru,” pinta Ir. Soedjiono seraya menambahkan agar pelaksanaan bulan timbang bisa dimaksimalkan. [dar.wwn]