Banjir Kabupaten Pasuruan
Oleh:
Hilmi Husain, Pasuruan
Mensos RI, H Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengunjungi korban bencana banjir di Dusun Bandaran, Desa Jarangan, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan, Minggu (8/12) sore.
Saat ini, ketinggian air di Dusun Bandaran mencapai setengah meter lebih. Adanya, bencana banjir tersebut Gus Ipul menyatakan Kemensos menyiapkan anggaran bantuan sosial senilai Rp 461 miliar untuk wilayah Kabupaten Pasuruan tahun anggaran 2025.
Menurut Gus Ipul, nantinya bantuan sosial tersebut akan diterima oleh 143 ribu lebih Keluarga Penerima Manfaat (KPM) melalui Program Keluarga Harapan (PKH) dan program bantuan sosial lain.
“Kami sudah menyiapkan Rp 461 miliar untuk 143 ribu KPM untuk Kabupaten Pasuruan. Ini untuk membantu masyarakat Pasuruan yang berkekurangan untuk memenuhi kebutuhan dasar,” urai Gus Ipul.
Khusus Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan, Kemensos turut menggelontorkan bantuan logistik senilai hampir Rp 900 juta. Besaran bantuan itu, adalah bantuan tahap awal yang disiapkan Kemensos selama masa kedaruratan di wilayah tersebut.
“Kami juga memberikan bantuan senilai Rp 900 juta untuk logistik bagi korban banjir di Kecamatan Rejoso,” kata Gus Ipul.
Saat ini, terdapat sekitar 200 kepala keluarga (KK) yang berada di posko pengungsian di Kecamatan Rejoso. Keseluruhan pengungsi yang berada di sana merupakan warga Desa Jarangan, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan.
“Tentu kami akan memonitor bencana banjir ini hingga memasuki masa pasca bencana,” jelas Gus Ipul.
Gus menambahkan bahwa Kemensos akan membantu warga membangun infrastruktur yang rusak akibat terdampak banjir tersebut bila sudah memasuki masa pasca bencana atau masa rehabilitasi.
“Asesmen terhadap warga terdampak akan kami lakukan. Tentu, baik yang kerusakannya besar maupun menengah akan kami beri bantuan untuk membangun kembali infrastruktur,” tambah Gus Ipul.
Ribuan rumah di lima wilayah Kecamatan Di Kabupaten Pasuruan, terendam banjir. Lima kecamatan tersebut yakni Winongan, Grati, Beji, Gondangwetan dan Rejoso.
Banjir terjadi sejak Jumat (6/12) malam kemarin hingga saat ini.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariyadi menyatakan banjir disebabkan intensitas hujan yang sangat tinggi di wilayah hulu selama berjam-jam, serta ditambah air laut dalam kondisi pasang.
“Hujan deras mengguyur semua wilayah Kabupaten Pasuruan. Laut juga dalam keadaan pasang dan tidak dapat menampung debit air sehingga meluber sampai ke permukiman,” kata Sugeng Hariyadi.
Ketinggian air rata-rata 30-60 sentimeter. Namun dari seluruh desa terdampak, yang paling parah terjadi di Dusun Kebrukan, Desa Kedawungkulon, Kecamatan Grati.
Ketinggian air banjir mencapai hampir 2 meter. Hal tersebut dikarenakan kondisi permukiman yang lebih rendah dari bantaran sungai.
“Ketinggian air di Dusun Kebrukan, Desa Kedawungkulo sampai 100 sentimeter lebih,” ucap Sugeng Hariyadi.
Pihaknya menghimbau kepada warga yang tinggal di daerah rawan banjir, untuk semakin meningkatkan kewaspadaan.
“Minimal warga sudah tahu bagaimana cara menghadapi bencana. Khususnya antisipasi saat melihat tanda-tanda akan terjadinya banjir ataupun bencana lainnya,” jelas Sugeng Hariyadi.
Sementara itu, Pj Bupati Pasuruan, Nurkholis turun langsung ke lokasi banjir. Ia berkeliling ke perkampungan yang dikepung banjir parah di Dusun Kebrukan.
Termasuk meninjau layanan kesehatan di Puskesmas Winongan serta kondisi Pasar Winongan yang ikut terendam, meski hanya di bagian belakang pasar.
Kemudian, Nurkholis juga ke Posko Kebencanaan BPBD Kabupaten Pasuruan di Al Baka, Kecamatan Rejoso.
Di sana, ia melihat kesiapan para tagana (taruna siaga bencana) dalam mempersiapkan dapur umum untuk kebutuhan darutat warga terdampak.
Menurut Nurkholis, Pemkab Pasuruan akan mendampingi masyarakat dalam semua hal, utamanya yang bersifat kedaruratan. Seperti evakuasi penduduk hingga kebutuhan makanan, air bersih, obat-obatan dan lainnya.
“Makanya saya cek dapur umum apa sudah dibuat atau belum, karena ini sangat dibutuhkan warga terdampak. Seperti nasi bungkus, air minum dan lainnya,” kata Nurkholis.
Bagi warga terdampak, Nurkholis berharap agar tetap semangat dalam menghadapi bencana banjir.
“Semoga warga senantiasa diberikan kesehatan. Apalagi saya lihat anak-anak yang justru bermain air. Padahal keruh dan kalau terlalu lama bisa menyebabkan sakit kulit, flu dan lainnya,” imbuh Nurkholis. [gat]