Kota Madiun, Bhirawa.
Penerapan parkir di kawasan Ngrowo Bening Edupark dipastikan mundur. Rencana penerapan parkir melalui sistem portal itu pada awalnya dijadwalkan mulai, Sabtu (31/8) lalu.
Namun hingga, Selasa (10/9), retribusi parkir untuk pengunjung Ngrowo Bening Edupark tersebut tak kunjung dijalankan. ”Sementara ditunda sampai dengan waktu yang belum ditentukan,” kata Dirut Perumda Tirta Taman Sari Kota Madiun, Suyoto
Suyoto menyebut keputusan itu sebagaimana petunjuk dari pimpinan. Yakni, Pj Wali Kota Madiun, Eddy Supriyanto. Pj Wali Kota, lanjutnya, memberikan petunjuk untuk penerapan parkir bisa dilaksanakan pada saat event tertentu.
Seperti pada gelaran Pasar Seni dan Kuliner beberapa waktu lalu. Karenanya, pada hari biasa portal tetap dibuka seperti biasa.
”Sebagaimana petunjuk bapak Pj wali kota bahwa parkir itu monggo untuk dilaksanakan pada event tertentu. Dari pada di parkir tidak jelas,”ungkapnya.
Dia merujuk pada beberapa gelaran acara di lokasi Ngrowo Bening ada yang menarik parkir. Padahal itu bukan dari pihak Perumda Tirta Taman Sari Kota Madiun. Suyoto mengaku hal tersebut sudah sering terjadi.
Pihaknya kerap mendapati petugas parkir liar di lokasi. Tak heran ide menerapkan parkir pun mengemuka. ”Penerapan parkir ini juga berangkat dari usul masyarakat. Daripada diparkir tidak jelas, mending dikelola dengan baik,” ujarnya.
Namun diakuinya, pihaknya juga butuh tambahan masukan untuk menambah laba perusahaan. Seperti diketahui, kawasan Ngrowo Bening juga butuh pemeliharaan.
Kawasan harus dibersihkan setiap hari. Sementara perusahaan perlu menggaji petugas kebersihan. Penerapan parkir tersebut tidak melanggar aturan karena Perumda Tirta Taman Sari tidak hanya menjalankan bisnis berupa layanan air melalui perpipaan, tetapi juga sudah berkembang dengan produk air minum dalam kemasan serta pendayagunaan aset.
”Tentunya akan kita bahas lebih lanjut dengan dewan pengawasa,”jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Perumda Tirta Taman Sari bakal menerapkan parkir bagi pengunjung Ngrowo Bening Edupark.
Tarif yang dikenakan yakni Rp1.000 untuk sepeda, Rp2.000 untuk sepeda motor, dan Rp3.000 untuk kendaraan roda empat. Belakangan, penerapan tersebut ditunda untuk sementara waktu. [dar.dre]
