Kab Pasuruan, Bhirawa
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim melalui Unit Pelaksana Teknis Rehabilitasi Sosial Bina Daksa (UPT RSBD) Pasuruan Dinas Sosial (Dinsos) Jatim melaksanakan kegiatan monitoring terhadap Penerima Manfaat (PM) yang tengah menjalani Praktik Belajar Kerja (PBK) di sejumlah tempat magang. Monitoring dilakukan untuk menilai perkembangan peserta dalam rangka persiapan terminasi program rehabilitasi sosial.
Pada tahun 2025, program PBK UPT RSBD Pasuruan diikuti oleh 13 PM dari empat jenis keterampilan, yakni menjahit 4 orang, sulam bordir 3 orang, sablon 4 orang, dan servis handphone 2 orang. Program ini telah berjalan selama lebih dari dua minggu.
Monitoring dilakukan oleh tim rehabilitasi sosial yang terdiri dari pekerja sosial dan pembina dari UPT RSBD Pasuruan, serta berkoordinasi dengan instruktur di tempat magang masing-masing. Beberapa aspek yang dinilai dalam proses monitoring antara lain adalah kemampuan penyesuaian diri, sikap mental di tempat kerja, keterampilan teknis, kemandirian, serta semangat dan etos kerja PM.
Plt Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial, Sunardi SPd menyampaikan bahwa monitoring ini menjadi bagian dari proses penilaian terhadap kesiapan PM untuk lulus dari program rehabilitasi. “Monitoring ini penting sebagai bahan evaluasi agar kualitas lulusan semakin baik dari berbagai aspek,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala UPT RSBD Pasuruan, Saroni SSt MSi menegaskan bahwa PBK merupakan sarana untuk mengukur kelayakan kelulusan PM dari program rehabilitasi sosial. “Kami berharap PM yang lulus dari UPT RSBD Pasuruan benar-benar memiliki kompetensi dan siap berdaya secara mandiri,” katanya.
Kegiatan monitoring ini direncanakan berlangsung sebanyak tiga kali selama masa pelaksanaan PBK. Selain menilai perkembangan PM, monitoring juga bertujuan mempererat hubungan kerja sama antara UPT RSBD Pasuruan dan mitra lembaga tempat pelaksanaan PBK.[rac,hil.ca]