Sampang, Bhirawa.
Pemkab Sampang menerima kunjungan Tim Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam audiensi terkait implementasi otonomi daerah, desentralisasi fiskal, dan program pembangunan pertanian di Gedung Smart Room, Selasa (5/11).
Pertemuan tersebut dihadiri oleh Pj Bupati Sampang Rudi Arifiyanto, S.Sos. MA, MSE, Deputi Bidang Kebijakan Pembangunan BRIN, Direktur Kebijakan Ekonomi, Ketenagakerjaan, dan Pengembangan Regional BRIN, Kepala Pusat Riset Teknologi Tepat Guna BRIN, dan sejumlah perwakilan dari instansi terkait di Kabupaten Sampang.
Dalam sambutannya, Pj Bupati Sampang Rudi Arifiyanto menyambut baik audiensi tersebut dengan mengapresiasi keterlibatan BRIN dalam memberikan dukungan teknis untuk optimalisasi teknologi tepat guna, terutama pasca penerapan desentralisasi fiskal.
Menurutnya, desentralisasi fiskal telah menggeser beberapa kewenangan, seperti pengelolaan pendaftaran pajak kendaraan yang kini diarahkan ke kabupaten/kota. Hal ini menunjukkan perlunya pengelolaan dana fiskal yang lebih efektif di tingkat daerah untuk memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
Selain itu, pihaknya juga menekankan pentingnya optimalisasi program pembangunan pertanian di wilayah Sampang, mengingat potensi sumber daya alam (SDA) yang melimpah. “Kami menyambut baik ruang yang diberikan BRIN untuk memanfaatkan hasil penelitian dalam memperkuat sektor pertanian dan pemanfaatan SDA lokal seperti tembakau, garam, cabai, bawang merah dan putih, serta rumput laut,” ujar Rudi Arifiyanto.
Beberapa potensi pengembangan yang diusulkan dalam audiensi ini termasuk inovasi pada komoditas semangka jumbo, yang diharapkan dapat menambah nilai jual hasil pertanian lokal. Sebagai contoh, tembakau prancak T1 yang sukses dikembangkan di Sampang memiliki ukuran lebih besar dan tinggi, yang meningkatkan daya saing di pasar.
Saat ini, Pemkab Sampang bekerja sama dengan BRIN dalam menerapkan teknologi tepat guna untuk meningkatkan kualitas garam lokal. Melalui teknologi pemurnian garam yang lebih canggih, garam konsumsi yang dihasilkan diharapkan dapat diolah menjadi garam industri dengan nilai jual yang jauh lebih tinggi.
Hadirnya berbagai pemangku kepentingan dalam audiensi ini menunjukkan komitmen kuat pemerintah daerah untuk mendukung pengembangan ekonomi dan ketahanan pangan di Kabupaten Sampang melalui pendekatan berbasis riset dan inovasi teknologi. [lis.wwn]