28.5 C
Sidoarjo
Thursday, March 27, 2025
spot_img

Pembuatan Kandang Sapi pun Dilengkapi Closed House System atau Semacam AC

Surabaya, Bhirawa.
Para peternak sapi, binaan dari PT Nestle, ternyata sangat memanjakan sapi mereka. Hal ini tampak setelah mengunjungi pabrik Nestle Kejayan, para awak media diajak berkunjung ke koperasi dan para peternak. Masing-masing ke Pak Kamid, Pak Gatot, dan Pak Anton. Para peternak membuat kandang sapi yang dilengkapi dengan Closed House System atau Semacam AC. Hal ini adalah untuk kenyamanan sapi tersebut. Menurut para peternak tersebut, dengan kenyamanan sapi, maka produktivitas juga semakin meningkat.

Nestlé sebagai perusahaan ‘Good Food Good Life’, telah hadir sejak 1971 di Indonesia dengan komitmen untuk menciptakan manfaat bersama bagi individu dan keluarga, masyarakat, maupun bumi. Sejalan dengan komitmennya, PT Nestlé Indonesia secara aktif berkontribusi membantu pengembangan peternakan sapi perah rakyat secara berkelanjutan dimulai pada 1975 di Jawa Timur.

Selama lima puluh tahun, kontribusi PT Nestlé Indonesia terhadap para peternak diwujudkan melalui pendampingan khusus berupa edukasi bagi peternak, akses untuk keuangan dan teknologi, bimbingan terkait pengelolaan limbah sapi untuk menjadi biogas dan pupuk, serta mendorong para peternak untuk mengimplementasikan praktik pertanian yang berkelanjutan (regenerative farming) sebagai bagian untuk melestarikan sumber daya bagi generasi mendatang.

Berkaitan dengan hal tersebut, PT. Nestle mengajak sejumlah media untuk melihat langsung kegiatan operasional di Pabrik Kejayan PT Nestlé Indonesia yang berlokasi di Kejayan, Purwodadi, Pasuruan. Dairy Category Manager Sutarman menjelaskan, Pabrik Kejayan merupakan pabrik Nestle pertama dan terbesar sejak 1988.

Berita Terkait :  DPD RI Perkuat Peran Politik Perempuan

Pabrik dengan luas 220.000 meter persegi ini memproduksi semua varian susu Nestle Dancow seperti Dancow Instan Full Cream, Dancow 3 dan 5 plus dan Dancow Choco, serta untuk susu cair Bear Brand untuk kebutuhan pasar Jawa Timur. Setiap hari, 360 ton susu segar dari 14 ribu peternak sapi perah di 14 kabupaten di Jawa Timur datang menggunakan truk tangki berkapasitas 1,5-18 ton. Selama 24 jam 30-50 truk datang membawa susu sapi segar dengan kualitas yang terjaga keamanannya.

Saat truk masuk ke fresh milk reception, petugas quality control akan mengambil sample susu langsung dari tangki untuk diuji dengan pemeriksaan makronutrien, organoleptic yaitu pengujian melalui warna, rasa dan bau yang bisa dirasakan dan dilihat, lalu temperatur kedatangan, tes kandungan antibiotik, dan dugaan pemalsuan. “Kalau ada kandungan antibiotik artinya sapinya sakit,” kata Sutarman, di Pasuruan, Jawa Timur, Selasa (11/2).

Setelah lulus uji kualitas, truk berisi susu masuk dalam antrean untuk susu disedot dan dialirkan ke tiga tabung silo raw milk berkapasitas masing-masing 100 ton susu. Masing-masing susu dialirkan untuk dilakukan proses selanjutnya menjadi susu bubuk atau susu cair di dalam pabrik.

Setelah disedot dan didistribusikan ke dalam pabrik, selanjutnya akan masuk ke dalam proses pembuatan susu bubuk. Dalam tahap ini, susu cair segar masuk ke dalam tabung tipping, setelah itu mengalir ke proses dalam tabung scanima untuk memisahkan lemak dan air agar lemak susu bisa larut dalam air.

Berita Terkait :  Kaum Permpuan Dinilai Lebih Melek Literasi Keuangan

Proses ini bisa membuat susu yang awalnya cair menjadi lebih kental. Setelah itu masuk ke dalam proses homogenesis untuk menyamakan struktur lemak agar ketika dilarutkan dalam air tidak bergumpal. Lalu susu akan mulai masuk ke dalam tabung besar spray dryer berdiameter 6,5 meter sehingga susu bisa berubah menjadi bubuk dibantu dengan uap panas bertekanan tinggi. Proses ini berlangsung kurang lebih satu jam.

Selama proses ini, mesin akan dipantau oleh tiga orang teknisi dari ruang kontrol. Mereka bertugas memastikan mesin berjalan dengan baik, karena semua proses sudah dikostumisasi oleh mesin. Untuk setiap varian susu juga telah memiliki masing-masing resep sehingga produksi tidak akan keliru.

Saat susu sudah berbentuk bubuk, langsung masuk ke proses pengemasan baik untuk ukuran 390 gram untuk Dancow Instant atau Dancow kemasan saset. Setiap jam ratusan box sudah tertata rapi dengan mesin dan siap didistribusikan. “Di sini semua mesin, tidak ada campur tangan manusia mulai dari pembuatan susu hingga pengemasan,” kata Sutarman.

Distribusi produk Dancow dari Pabrik Kejayan menyesuaikan dengan kebutuhan pasar sekitarnya. Selain pabrik di Kejayan Jawa Timur, Nestle juga memiliki pabrik di Panjang, Lampung yang khusus memproduksi kopi Nescafe, dan Pabrik Bandaraya yang khusus memproduksi kemasan kaleng siap minum (ready to drink).

Pabrik Kejayan Jawa Timur juga memiliki pengolahan biomassa sebagai cadangan energi yang bisa digunakan di dalam pabrik. Pengolahan biomassa ini memanfaatkan potongan kayu, sisa hasil gergaji kayu, sekam padi dan bonggol jagung.

Berita Terkait :  Sediakan Harga Terjangkau, DWP Dindik Jatim Diserbu Masyarakat

Sekam padi dan bonggol jagung menjadi produk yang paling banyak digunakan untuk biomassa karena wilayah sekitar Kejayan merupakan wilayah pertanian, sementara potongan kayu dan sisa gergaji kayu karena Pasuruan merupakan wilayah produksi mebel.

Ini menjadi komitmen Nestle dalam penerapan keberlanjutan agar tidak ada sampah atau limbah yang terbuang di sekitar Pasuruan atau Kejayan. Pada tahun 2022 Nestle juga berhasil mengurangi 4 persen karbon emisi dibandingkan dengan tahun sebelumnya.[ca.hel]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru