Surabaya, Bhirawa
Sebagai wujud nyata dukungan terhadap inklusivitas dan komitmen Kota Surabaya sebagai kota ramah disabilitas, Petra Christian University (PCU) menggelar workshop AI bagi penyandang difabel di Ruang W.303, Gedung Radius Prawiro, Kampus PCU.
Bentuk PCU mendukung program tersebut dengan menggelar workshop bertajuk “Menuju Masa Depan yang Inklusif: Workshop Artificial Intelligence (AI) bagi Orang dengan Disabilitas untuk Pendidikan, dan Pekerjaan”. Kamis, (24/4).
Departemen Mata Kuliah Umum dan berkolaborasi dengan Perpustakaan PCU, Gunawan Tanuwidjaja, S T, M Sc, Ph D, IAI, menjelaskan bahwa workshop sebagai praktik nyata dari pembelajaran mahasiswa, dan para peserta, utamanya penyandang disabilitas, diperkenalkan berbagai aplikasi AI yang dapat mendukung kemandirian dan kualitas hidup di berbagai aspek kehidupan.
“Sebanyak 70 peserta hadir dalam kegiatan workshop hari ini, 37 diantaranya merupakan mahasiswa lintas Program Studi di PCU yang mengikuti Mata Kuliah Disability Studies and Empowerment, selain mahasiswa, workshop juga diikuti oleh siswa SLB dan beberapa Dinas serta Lembaga terkait,” Jelasnya.
Lanjut Gunawan mengatakan workshop dikemas dalam sesi interaktif, demonstrasi teknologi, serta diskusi bersama, para peserta diajak untuk langsung menggunakan teknologi kecerdasan buatan seperti Envision AI dan ChatGPT.
“Envision AI membantu siswa tunanetra membaca teks dari berbagai sumber, termasuk buku pelajaran, papan tulis, dan dokumen digital, pelatihan mewadahi para siswa disabilitas untuk belajar suatu hal yang mungkin belum mereka dapatkan di sekolah,” tutur Gunawan.
Gunawan menambahkan satu tantangan utama dalam pendidikan inklusif adalah akses terhadap informasi dan materi pembelajaran yang sesuai bagi penyandang disabilitas. teknologi AI dapat membantu mewujudkan kesamaan hak dan kesempatan guna tercapainya kehidupan yang sejahtera dan mandiri. Selain penggunaan Envision AI peserta juga di beri tugas merangkai cerita menggunakan ChatGPT.
Perserta dari sekolah SMPLB-A YPAB Surabaya antusias dengan workshop yang di adakan oleh PCU, itu yang di rasakan oleh Danu dan Tania yaitu siswa SMPLB-A YPAB kelas 9.
Menurut Danu dia pertama kali mengikuti kegiatan ini dan merasa senang. “Saya pertama kali belajar menggunakan AI seperti ini, sangat bermanfaat bagi saya nantinya,” Tuturnya.
Tania juga merasa sama terbantu dengan ilmu yang di berikan di workshop kali ini, karena bisa mempermudah dirinya membaca buku maupun surat.
Sementara itu, Komisioner KND (Komisi Nasional Disabilitas) Eka Prastama Widiyanto, S.T., mengukapkan sangat mengapresiasi inisiatif melalui workshop, sebab membuka ruang dialog tentang AI untuk mendukung inklusi penyandang disabilitas, dan kemandirian dalam pekerjaan.
Selanjutnya penandatanganan MoU dilakukan antara PCU, KND, dan beberapa LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) serta Sekolah Disabilitas terkait. Eka berharap ini menjadi awal dari kolaborasi yang berkelanjutan, di mana teknologi AI dapat dimanfaatkan untuk pemberdayaan dan kemandirian rekan-rekan disabilitas. Apalagi, KND saat ini juga sedang melakukan pengembangan literasi digital dengan kolaborasi bersama BENETECH,” ucapnya. [ren.wwn]