Sidoarjo, Bhirawa.
Banjir di wilayah Kabupaten Sidoarjo, tidak saja menggenangi pemukiman warga dan persawahan. Hujan Minggu (15/12) sore hingga malam kemarin, juga menggenangi pasar tradisional Buduran, yang berada di Desa Buduran Kecamatan Buduran.
Pasar tradisional milik Pemkab Sidoarjo yang berada di pinggir Sungai Buduran itu, menjadi korban luapan air sungai, akibat curah hujan yang deras dan lama. Terpantau pada pagi, kemarin, genangan air masih dibawah lutut orang dewasa.
Data Disperindag Kabupaten Sidoarjo, di pasar tradisional yang dibangun sejak zaman kolonial itu, ada 15 orang pedagangnya yang tiap hari berjualan disana. “Meski hujan, kemarin, masih ada pedagang yang berjualan,” kata Kepala Bidang Pasar Disperindag Kabupaten Sidoarjo, M.Sulton SH, Senin (16/12) kemarin.
Pasar Buduran kini namanya berubah menjadi Pasar Heritage Buduran, sebab pasar ini bersejarah. Dibangun sejak zaman kolonial tahun 1926 silam. Pasar ini baru saja direnovasi oleh Pemkab Sidoarjo, tanpa merubah bentuk aslinya.
Pemukiman warga Desa Buduran, yang berada di belakang pasar tradisional Buduran ini, kemarin, juga ikut tergenang banjir. Ketinggian air dibawah lutut orang dewasa. Luapan air sungai dan hujan ini, pada pagi hari, menggenangi jalan di desa itu.
Pemukiman warga Desa Sidokerto Kecamatan Buduran, yang ada di barat pasar Buduran, kemarin, juga ikut tergenang luapan sungai, akibat curah hujan yang deras. Persisnya berada di RT 2, 3, 4 dan 6 RW 06.
Kepala Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Sidoarjo, Eko Dwi Saptono, mengatakan banjir pada Hari Senin, kemarin, akibat curah hujan yang tinggi dan bersamaan air laut sedang pasang. Untuk penanganan sementara, menurut Dwi, pihaknya mengaktifkan rumah pompa secara non stop di kawasan banjir yang masih tergenang.
Pada Senin, kemarin, sejumlah kawasan di Sidoarjo yang juga dilaporkan banjir diantaranya, Perumahan Mutiara Citra Asri dan Desa Sumorame, yang berada di Kecamatan Candi.[kus.ca]