27 C
Sidoarjo
Tuesday, November 5, 2024
spot_img

Ormas dan Tambang: Antara Dakwah dan Dolar


Oleh:
Rokhmat Subagiyo
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.

Indonesia memiliki kekayaan alam yang luar biasa, menyebabkan gemerlap industri pertambangan yang tidak dapat dihindari. Dengan berbagai kontroversi yang menyertainya, sektor pertambangan yang bertanggung jawab atas perekonomian seringkali menjadi perhatian public (https://unair.ac.id/kebijakan-tambang-bagi-ormas-keagamaan-kepedulian-atau-kepentingan/.) Salah satu masalah yang menarik adalah bagaimana ormas keagamaan dan masyarakat terlibat dalam pengelolaan tambang.

Selama ini, ormas dianggap sebagai pelindung nilai-nilai agama dan sosial, sekarang menghadapi tantangan baru . Meskipun pemberian izin pengelolaan tambang kepada ormas didorong oleh niat baik untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat (https://www.kompas.id/baca/ekonomi/2024/06/12/analisis-kenapa-tambang), ada pertanyaan penting: apakah ormas siap untuk mengelola operasi pertambangan yang kompleks? Selain itu, apakah ini tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip keagamaan yang mereka anut selama ini?

Sektor pertambangan menawarkan banyak peluang ekonomi yang menarik (https://www.menpan.go.id/site/berita-terkini/berita-daerah/hilirisasi-pertambangan-indonesia-dapat-menjadi-peluang-dan-langkah-menuju-masa-depan). Berbagai program sosial, seperti pembangunan masjid, sekolah, dan rumah sakit, dapat dibiayai dari pendapatan ini.

Di balik kilau emas dan mineral, bagaimanapun, terdapat beberapa masalah yang mengganggu yang tersembunyi di baliknya. Antara lain: (1) Konflik Kepentingan. Ormas, yang sebelumnya berkonsentrasi pada dakwah dan kegiatan sosial, sekarang menghadapi tantangan dalam lingkungan bisnis yang kompetitif. Sangat jelas bahwa ada kemungkinan konflik kepentingan antara tujuan sosial dan keuntungan ekonomi. (2) Kerusakan Lingkungan. Pertambangan sering menyebabkan kerusakan lingkungan yang parah. Konsekuensi yang tidak dapat dihindari termasuk pencemaran air, tanah, dan udara. Hal ini bertentangan dengan nilai-nilai agama yang menuntut untuk menjaga kelestarian alam; (3) Keterbukaan dan Akuntabilitas. Ormas harus mampu membuktikan bahwa mereka dapat mengelola sumber daya alam secara transparan dan akuntabel. Bagaimana metode pengawasan internal dan eksternal akan diterapkan? Bagaimana masyarakat dapat memastikan bahwa keuntungan yang diperoleh digunakan untuk kebaikan bersama?; (4) Potensi Korupsi. Bisnis sebesar pertambangan selalu rawan korupsi. Bagaimana kita bisa memastikan bahwa dana yang diperoleh tidak digunakan untuk kepentingan pribadi?

Berita Terkait :  Lawan Ujaran Kebencian Melalui Penguatan Literasi Digital

Ormas keagamaan melakukan banyak hal dalam kehidupan masyarakat dengan cara yang terencana. Mereka tidak hanya mengajarkan ajaran agama, tetapi juga terlibat dalam banyak kegiatan sosial. Ormas menghadapi dilema moral karena terlibat dalam bisnis pertambangan https://www.walhi.or.id/izin-tambang-untuk-ormas-masalah-besar-bukan-maslahah-besar). Mereka memiliki keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan membantu orang lain. Di sisi lain, mereka harus memastikan kegiatan bisnis yang dilakukan tidak bertentangan dengan prinsip agama dan tidak membahayakan lingkungan.

Terdapat beberapa solusi terkait dilema ini. Berikut solusi Tengah untuk masalah ini yaitu: 1. Kemitraan Strategis. Ormas dapat bekerja sama dengan perusahaan tambang yang sudah berpengalaman. Oleh karena itu, ormas memiliki kesempatan untuk memperoleh pengetahuan dan teknologi yang diperlukan, sementara perusahaan tambang memiliki kesempatan untuk memperoleh legitimasi sosial; (2). Dana Abadi. Para profesional dapat mengalokasikan sebagian dari keuntungan tambang untuk membentuk dana abadi yang dapat digunakan untuk mendukung kegiatan sosial yang akan bertahan untuk generasi mendatang. (3). Peningkatan Kapasitas. Pemerintah harus membantu ormas dalam mengelola bisnis, termasuk pertambangan, dengan pelatihan dan bimbingan. (4). Regulasi yang Ketat: Untuk memastikan pengelolaan tambang oleh ormas dilakukan secara bertanggung jawab dan berkelanjutan, pemerintah harus menetapkan regulasi yang ketat.

Meskipun prospek ekonomi sektor pertambangan sangat menarik, kita harus menyadari bahwa kebijakan yang dibuat akan memiliki konsekuensi logis jangka panjang. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian yang lebih menyeluruh dan melibatkan berbagai pihak, termasuk para ahli, masyarakat sipil, dan ormas sendiri, dalam proses membuat kebijakan yang lebih menyeluruh dan berkelanjutan.

Berita Terkait :  Mungkinkah Perang Dunia Ke-3 Terjadi?

Studi akademik telah menekankan peran ormas dalam industri pertambangan dan cara mereka menangani konflik antara dakwah dan uang. Sebagai contoh, penelitian yang dilakukan oleh Farida, (2019) menunjukkan bahwa ormas yang terlibat dalam bisnis pertambangan sering menghadapi tekanan untuk mengimbangi kepentingan ekonomi dengan nilai-nilai agama. Selain itu, penelitian ini menekankan betapa pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan tambang oleh ormas (Alawiyah, 2023).

Sementara itu, Syofiarti, (2022)menekankan bahwa kemitraan strategis antara ormas dan perusahaan tambang dapat membantu menyelesaikan masalah ini. Hasil riset ini menemukan bahwa melalui kerja sama, ormas dapat memperoleh legitimasi sosial yang lebih kuat dan memperoleh pengetahuan dan teknologi yang diperlukan untuk mengelola tambang secara berkelanjutan.

Penting bagi pemerintah untuk mendukung ormas yang terlibat dalam sektor pertambangan. Salah satu cara untuk mendukung ini adalah dengan membuat regulasi yang meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, serta memberikan pelatihan dan pendampingan untuk meningkatkan kemampuan ormas dalam mengelola tambang. Selain itu, pemerintah harus memastikan kerangka hukum saat ini mendukung keadilan sosial dan keberlanjutan lingkungan.

Ormas keagaamaan di Indonesia juga dapat menguntungkan dari bekerja sama dengan lembaga internasional. Lembaga internasional dapat memberikan pengetahuan, teknologi, dan sumber daya yang diperlukan untuk mengelola tambang dengan cara yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. Kolaborasi ini juga dapat membantu ormas membangun jaringan di seluruh dunia untuk membantu mereka menjaga keseimbangan antara dakwah dan uang.

Berita Terkait :  (Selalu) Suap Hakim

Langkah yang kompleks dan menantang adalah membuat keputusan yang melibatkan ormas dalam pengelolaan tambang. Kebijakan ini dapat memberdayakan ormas dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tetapi ada risiko yang signifikan, seperti konflik sosial, kerusakan lingkungan, dan penyimpangan dari prinsip keagamaan.

Semua pihak harus berkomitmen secara kuat untuk mencapai keseimbangan antara kepentingan ekonomi, sosial, dan lingkungan. Pemerintah harus memberikan regulasi yang jelas dan mekanisme pengawasan yang efektif, dan ormas harus dapat menunjukkan kapasitas mereka untuk mengelola sumber daya alam secara bertanggung jawab.

Dengan transparansi dan akuntabilitas yang tinggi, serta dukungan dari pemerintah dan lembaga internasional, ormas dapat memainkan peran yang lebih baik dalam industri pertambangan. Selain itu, masyarakat juga memiliki peran penting dalam mengawasi dan memastikan bahwa pengelolaan tambang dilakukan secara transparan dan akuntabel. Akibatnya, mereka tidak hanya memiliki kemampuan untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan ekonomi, sosial, dan lingkungan, tetapi juga memiliki kemampuan untuk bertindak sebagai pendorong perubahan yang positif bagi masyarakat Indonesia.

Waallahu ‘alamu bis shawab

———– *** ————–

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img