26 C
Sidoarjo
Tuesday, October 8, 2024
spot_img

Ketua DPD Partai Golkar Surabaya Tanggapi Calon Tunggal Pilkada

Surabaya, Bhirawa.
Munculnya calon Tunggal dalam Pilkada kota Surabaya 2024 mendapat tanggapan dari Ketua DPD Partai Golkar Kota Surabaya, Arif Fathoni.

Pasangan Eri Cahyadi-Armuji (Er-Ji) yang didukung 18 Parpol, Rabu (28/8) kemarin telah mendaftar ke KPU Kota Surabaya. Munculnya aksi borong partai ini tak menyisakan celah bagi calon lain diusung melalui sistem pengusungan partai sehingga muncullah calon tunggal.

Menanggapi ini, Arif Fathoni ketika dikonfirmasi, Kamis (29/8) menyampaikan, Eri Cahyadi mempunyai kemampuan untuk mengharmonikan segala keberagaman politik yang ada di Kota Surabaya dalam satu tujuan untuk kesejahteraan masyarakat Surabaya.

”Jadi kami tidak heran kalau kemudian seluruh partai politik yang ada di Surabaya memberikan penghormatan kepada Mas Eri Cahyadi untuk melanjutkan apa yang belum dituntaskan dalam periode pertama,” ujar dia.

Mantan jurnalis ini berpikir bahwa ini (calon tunggal) lebih baik bagi masyarakat Surabaya, sehingga rekonsiliasi akibat polarisasi dukungan politik tidak ada di Surabaya.

”Ya mudah-mudahan Er-Ji bisa memenangkan hati masyarakat Surabaya pada 27 November 2024 nanti melawan kotak kosong. Dengan begitu, Er-Ji bisa langsung gaspol untuk kesejahteraan masyarakat Surabaya,” tandas dia.

Dalam sejarah perpolitikan di Surabaya, munculnya calon tunggal dalam pilkada ini adalah yang pertama. Lantas apakah calon tunggal lawan kotak kosong ini sesuai dengan demokrasi.

Menanggapi hal ini, Toni–panggilan Arif Fathoni menyatakan, kotak kosong atau tidak kosong itu sama-sama demokratisnya, karena ini sudah diatur dalam UU Pilkada Nomor 10 Tahun 2016.

Berita Terkait :  Wujudkan Indonesia Maju, GM FKPPI Dukung Program Tentara Nasional Indonesia

Lebih jauh, mantan Ketua Komisi A DPRD Kota Surabaya periode 2019-2024 ini menjelaskan, apakah kemudian kotak kosong ini sebagai bentuk kegagalan partai politik dalam melakukan kaderisasi.

”Itu juga tidak. Karena kita hari ini melewati fase demokrasi liberal. Artinya, tingkat elektabilitas calon ini memengaruhi kebijakan partai politik,” kata dia.

Bagi Golkar sendiri, lanjut Toni, sejak awal dirinya menyampaikan kalau tidak ada kader yang berpotensi atau mempunyai kans besar untuk memenangkan kontestasi, maka Golkar akan menitipkan artikulasi perjuangan doktrin karya kekaryaan kepada figur lain.

”Apalagi di Golkar Eri Cahyadi bukan orang lain, mengingat ayahnya adalah penggerak Golkar Surabaya pada zaman dahulu,” jelasnya. [dre.fen]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img