Siap Dukung Muhammadiyah School Enginering
Surabaya, Bhirawa
Majelis Dikdasmen dan PNF Pimpinan Pusat Muhammadiyah, bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) Kemendikbudristek menggelar Diklat Khusus Kepala Sekolah (Kasek) (Diksuspala) bagi seluruh Kepala Sekolah Muhammadiyah se Indonesia.
Diksuspala dibagi menjadi beberapa Region, salah satunya Region Jawa Timur IV yang digelar pada Senin-Kamis (2-5/12) di Hotel Santika Premier Gubeng Surabaya. Sebanyak 200 Kasek Muhammadiyah mulai SD/MI, SMP/MTs hingga SMA/SMK dari berbagai wilayah Region IV Jawa Timur (Surabaya, Madura Raya, Probolinggo, Lumajang, Bondowoso, Situbondo, Jember hingga Banyuwangi Region IV) mengikutinya.
Diksuspala untuk mengembangkan kompetensi Kasek dalam mengelola lembaga agar mampu mentransformasi sekolah secara akseleratif. Dengan konsep berbagi praktik baik pengelolaan sekolah oleh para fasilitator praktisi sekolah unggul yang berhasil membuat sekolah zero menjadi hero, melejitkan kualitas lembaga dengan jumlah siswa ribuan, mandiri dan berprestasi diharapkan seluruh sekolah Muhammadiyah di Indonesia juga bisa terinfluence .
Fasilitator menyampaikan berbagai praktik baik diantaranya ada Ideologi Muhammadiyah, manajemen PPDB, strategi branding sekolah, digitalisasi sekolah, hingga budaya mutu dan penjaminan mutu sekolah yang unggul. Panitia juga memberikan apresiasi kepada para peserta melalui empat kategori. Pertama Viewer terbanyak di TikTok, nilai tertinggi postest, peserta terbaik tiap kelas (VI kelas A-F) dan peserta terbaik paralel tiap jenjang SD, SMP, dan SMA.
Salah satu peserta asal Surabaya, Achmad Zainuri Arif MPd, Kepala Sekolah Inovatif SD Muhammadiyah 7 Jagir Surabaya, berhasil meraih penghargaan sebagai peserta terbaik kategori pararel. Mengaku bersyukur atas keberhasilan meraih prestasi di Diksuspala.
“Syukur Alhamdulilah, Allah pilih menjadi peserta terbaik jenjang SD. Saya tak menyangka bisa meraih peserta terbaik, karena pesertanya Kasek atau perwakilan yang tentu orang pilihan dan hebat. sebenarnya ketika di kelas, banyak teman – teman yang mengatakan, saya nanti akan mendapatkan laptop sebagai salah satu peserta terbaik. Tapi itu saya anggap sebagai doa dari teman – teman kepada saya, sehingga saya senyum dan aamiinkan dalam hati. Karena memang tidak terlalu berharap dan percaya diri bisa meraihnya,” jelasnya.
Menurut Ustadz Arif-sapaan akrabnya, yang penting dirinya berusaha mengikuti sebaik mungkin, menyerap ilmu dari para fasilitator dan cerita sukses dari para peserta lainnya. Termasuk kisah – kisah inspiratif dan dramatis yang dialami peserta dalam mengelola sekolah. Dan Alhamdulillah, ternyata Allah mengabulkan doa teman – teman sekelas. Ini prestasi kedua yang diperoleh setelah sebelumnya juga menjadi peserta terbaik pada Diksuspala batch 2 tahun 2018 yang digelar Majelis Dikdasmen PWM Jawa Timur.
Tahun 2023 sebenarnya juga berkesempatan untuk mengikuti Diksuspala yang digelar Majelis Dikdasmen PWM Jatim Bekerjasama dengan Pengprov Jawa Timur, tapi karena saat itu Ibu tercinta saya baru wafat sehingga tidak jadi ikut karena masih membersamai Ayah dan keluaraga yang ada di Sidayu Gresik. Alhamdulillah Allah beri ganti ikut Diksuspala sekarang ini.
“Kami siap menjadi bagian mensupport program Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk transformasi dan akselerasi kualitas sekolah – sekolah Muhammadiyah di seluruh Indonesia yang berjumlah 5000 lebih. Program Muhammadiyah School Engginering (MSE) atau Rekayasa Sekolah Muhammadiyah yakni adanya kolaborasi yang sistematis dan terukur antara persyarikatan dan Amal Usaha Muhammadiyah sehingga berjalan beriringan Top Down dan Botton Up,” tandasnya. [fen]