Kab Malang, Bhirawa.
Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025, Satuan Tugas (Satgas) Pangan Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Malang bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Malang melaksanakan inspeksi mendadak (sidak) disejumlah pasar di wilayah Kabupaten Malang.
Koordinator Satgas Pangan Kabupaten Malang AKP Muhammad Nur, Minggu (8/12), kepada wartawan mengatakan, pihaknya telah melakukan kegiatan sidak ke sejumlah pasar di wilayah Kabupaten Malang menjelang Nataru 2025.
Hal ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan bahan pokok serta menjaga stabilitas harga di wilayah Kabupaten Malang, dan distribusi bahan pokok. “Pemantauan harga bahan pokok agar tidak membuat resah masyarakat menjelang Nataru,” terangnya.
Dari hasil pemantauan harga bahan pokok, pihaknya telah menemukan kenaikan harga bahan pokok di Pasar Kepanjen, namun masih dalam batas wajar. Diantaranya, harga bawang putih dari Rp 25 ribu per kilogram, naik menjadi Rp40 ribu per kilogram. Sedangkan untuk harga bawang merah dari Rp35 ribu per kilogram, naik menjadi Rp 40 ribu per kilogram.
Meski ada lonjakan harga pada beberapa komoditas, Polres Malang memastikan tidak ada kelangkaan bahan pokok di Kabupaten Malang, dan stok diprediksi cukup hingga perayaan Nataru berakhir.
Menurutnya, kenaikan harga bawang putih dan merah naik, disebabkan cuaca buruk, tapi ketersediaan seluruh komoditas pangan masih aman. Sehingga masyarakat tidak perlu resah dan panik akan adanya kelangkaan bahan pokok di Kabupaten Malang.
Sedangkan Satgas Pangan Polres Malang dan Disperindag akan terus melakukan monitoring secara berkala hingga perayaan Nataru usai. “Koordinasi juga akan kita perkuat guna untuk memastikan stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok di Kabupaten Malang,” tegas Muhammad.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Disperindag Kabupaten Malang, Kamilin menyampaikan, kenaikan harga bahan pokok mulai terlihat dalam beberapa hari terakhir ini. Sedangkan kenaikan yang fluktuatif harga ini dipicu meningkatnya kebutuhan masyarakat serta faktor cuaca.
Memang untuk harga bawang putih dan merah, jika saat musim hujan gampang busuk. Sementara, untuk bawang putih sebagian impor, dan pengepul langsung didistribusikan ke pasar-pasar. Dan untuk bawang merah banyak distributornya, yang dibeli dari petani di wilayah Kabupaten Malang, seperti Kecamatan Dau, Ngantang, Pujon, Kasembon, dan Poncokusumo, yang saat ini sebagai sentranya bawang merah.
“Kami meminta kepada masyarakat untuk tidak melakukan panic buying atau membeli secara berlebihan. Sehingga jika ada dugaan penimbunan bahan pokok, maka segera melaporkan ke Satgas Pangan agar pelaku penimbunan dilakukan proses hukum,” ujarnya. [cyn.wwn]