BFI Finance hadir lebih dekat menawarkan ragam solusi pembiayaan, khususnya pembiayaan mesin dalam kegiatan Surabaya Printing Expo (SPE) 2024 pada 11-14 Juli di Grandcity.
Surabaya, Bhirawa.
Perusahaan pembiayaan PT BFI Finance Indonesia (BFI Finance) kembali meramaikan Surabaya Printing Expo (SPE) 2024 pada 11-14 Juli di Grandcity dan pameran tahunan yang diikuti oleh para pelaku dan penggiat industri grafika dan ekonomi kreatif.
Area Manager BFI Finance Surabaya, Bambang Hartoyo mengungkapkan BFI Finance hadir lebih dekat menawarkan ragam solusi pembiayaan, khususnya pembiayaan mesin. Aneka promo disediakan untuk para supplier rekanan yang bekerja sama dengan BFI Finance, salah satunya promo bunga 0% yang diperuntukkan sepanjang tahun pertama pembiayaan.
“Sebagai dukungan Perusahaan terhadap kemajuan industri printing dan ekosistemnya, kami kembali berpartisipasi dengan memberikan promo menarik. Selain itu, kami memanfaatkan kesempatan ini untuk bertemu langsung dengan para konsumen, mitra bisnis, dan pengunjung lainnya guna memperkenalkan produk dan layanan pembiayaan mesin,” terangnya, Minggu (14/7).
Bambang menambahkan selain program bunga 0%, Perusahaan juga membagikan promo lainnya berupa gratis biaya admin dan potongan biaya provisi yang berlaku bagi debitur yang mengajukan pembiayaan selama periode program promo. Dan semua program promo dalam rangka partisipasi BFI Finance dalam perhelatan SPE ini berlaku hingga 11 Oktober 2024.
Sementara itu, untuk sektor produktif, BFI Finance mendukung bisnis para pelaku usaha di berbagai kategori industri melalui produk-produk pembiayaan, termasuk pembiayaan mesin.
Khusus pada pembiayaan ini, BFI Finance dapat membiayai mulai dari industri bisnis percetakan, manufaktur, woodworking, laundry, food beverage, supporting machineries (genset/welding), industri alat kesehatan, hingga IT equipment.
Tak hanya badan usaha (berbentuk CV/UD/FA/PT), konsumen atau debitur perorangan juga dapat dibiayai dengan menjaminkan invoice asli dari aset mesin tersebut. Secara nasional, pembiayaan mesin yang paling banyak berasal dari jenis aset mesin percetakan dan manufaktur.
Di Region Jawa Timur sendiri, pembiayaan mesin per Maret 2024 tercatat sebanyak lebih dari 500 kontrak berdasarkan piutang pembiayaan dikelola (managed receivables) yang didominasi oleh pembiayaan dengan jaminan aset mesin printing. [riq.hel]