29 C
Sidoarjo
Thursday, October 10, 2024
spot_img

EJID 2024: HKI Optimistis Iklim Investasi di Jatim Melesat

Dirut PT SIER yang juga Wakil Ketua HKI Didik Prasetiyono saat menjadi pemateri dalam ajang East Java Investment Dialogue (EJID) 2024.

 
Surabaya, Bhirawa
Himpunan Kawasan Industri (HKI) Indonesia ikut berpartisipasi dalam ajang East Java Investment Dialogue (EJID) 2024, yang diselenggarakan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Timur bersama Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPM dan PTSP) Provinsi Jatim.
 
Acara bertema “Boosting Up Growth, Driving Economic Sustainability” ini merupakan bagian dari rangkaian Road to East Java Investment Forum (EJIF) 2024, yang akan diadakan pada Oktober 2024 mendatang. Tujuan utama acara yang dibuka Penjabat (Pj) Gubernur Jatim Adhy Karyono dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jatim  Erwin Gunawan Hutapea ini, untuk memperkuat sinergi dan mendorong akselerasi pertumbuhan investasi di Jatim.
 
Wakil Ketua Umum HKI yang juga Direktur Utama (Dirut) PT SIER, Didik Prasetiyono turut menjadi salah satu pemateri dalam EJID 2024 ini. Selain Didik sebagai pemateri dari sektor industrial area, ada empat pemateri lainnya dari berbagai sektor industri di Jatim.
 
Yakni; Direktur PT Petrogas Jatim Utama, Buyung Afrianto dari sektor infrastructure and energy; General Manager Domestik and Internasional Market Java Integrated and Industrial Port Estate (JIIPE) Gresik, Iskandar Rares dari sektor manufacture; Marketing and Comercial Boom Marina Banyuwangi, Rimba Haryna Jua dari sektor tourism; dan Direktur Perencanaan Infrastruktur Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Moris Nuaimi dari sektor financial intermediary hub.
 
Dalam kesempatan itu, Didik menegaskan, jika iklim investasi di Jawa Timur sangat baik salah satunya berkat dukungan kuat dari Pemprov Jatim, yang telah berkomitmen mempermudah proses investasi melalui berbagai terobisan penyederhanaan birokrasi.
 
Menurut Wakil Ketua Himpunan Kawasan Industri (HKI) ini, meski tren investasi terus menanjak dan melesat, tetap ada tantangan yang dihadapi dan harus segera mendapat perbaikan.
 
Didik memberi contoh tantangan yang dihadapi yaitu tentang kerangka peraturan untuk menjamin kepastian hukum dan perlindungan investasi, mekanisme penyelesaian sengketa perikatan/kontrak bisnis yang cepat dan mudah, insentif kebijakan perpajakan, kemudahan perizinan dan tentang kepastian regulasi tata kelola dalam lingkungan.
 
“Saya yakin, optimisme tetap dapat dijaga dengan terus melakukan perbaikan-perbaikan. Langkah ini akan meningkatkan daya tarik Jawa Timur sebagai daerah tujuan investasi, menciptakan lingkungan kondusif bagi pertumbuhan ekonomi dan pada akhirnya peningkatan penyerapan lapangan kerja,” jelasnya.
 
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono menilai, EJID 2024 menjadi bukti komitmen pemerintah dan berbagai pihak dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Jatim, membuka peluang investasi, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
 
Dia mengatakan, acara ini merupakan hasil kerja sama Bank Indonesia dengan DPMPTSP Jatim, dan menunjukkan minat yang besar terhadap potensi investasi di Jatim. “Acara ini menjadi platform penting untuk mempertemukan para investor, terutama investor asing, dengan berbagai proyek potensial di Jawa Timur,” terangnya.
 
Sedangkan Kepala Perwakilan BI Jatim, Erwin Hutapea mengatakan, forum ini diselenggarakan sebagai wujud kegiatan untuk meningkatkan angka investasi di Jatim sebagai provinsi yang cukup besar kontribusinya terhadap perekonomian Indonesia.
 
Erwin menuturkan, berbicara soal investasi tidak bisa dilakukan secara one shot. “Harus dikawal. Dengan DPMPTSP kami melakukan kurasi proyek-proyek yang ready to offer. Hari ini akan ada one on one meeting, pendalaman dari calon investor dengan project owner, untuk masuk ke diskusi yang lebih lanjut sehingga harapannya di bulan Oktober ada MoU, LoI untuk realisasi investasi,” tuturnya.
 
Secara keseluruhan, proyek-proyek yang ditawarkan hari ini meliputi energi, manufaktur, pariwisata dan kawasan ekonomi khusus setidaknya JIIPE dan singhasari. “Secara total dari beberapa project yang ready to offer angkanya sekitar Rp40 triliun,” ungkapnya. [iib]

Berita Terkait :  Pedagang Bukit Bintang Kota Batu, Mulai Bangun Kios Baru Semi Permanen

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img