Kota Malang, Bhirawa
Multibahasa dalam dunia industri semakin penting karena dapat memperluas jangkauan pasar global dan meningkatkan daya saing produk lokal di kancah internasional.
Abdul Rahman Prasetyo MPd, Dosen Universitas Negeri Malang (UM), yang telah merancang Brand Guidelines Multibahasa untuk industri tempe di Kampung Sanan, Kota Malang. Tujuan utamanya adalah mendukung wisata edukasi dan memperkuat branding produk tempe Sanan dengan standar internasional.
Abdul Rahman menjelaskan, Brand Guidelines ini dirancang untuk memudahkan pelaku industri tempe Sanan dalam memasarkan produk mereka dengan standar internasional. Tujuannya untuk memperkuat identitas visual dan nilai merek tempe Sanan, sehingga dapat menarik wisatawan lokal maupun mancanegara. Kami berharap, melalui pengembangan ini.
“Kampung Industri Tempe Sanan bisa menjadi destinasi wisata edukasi yang dikenal di seluruh dunia,” katanya.
Brand Guidelines yang diluncurkan mencakup panduan penggunaan logo, palet warna, tipografi, serta tata letak visual yang konsisten dalam berbagai bahasa, termasuk Bahasa Indonesia, Inggris, dan beberapa bahasa asing lainnya.
Rahman berharap, dapat memudahkan komunikasi dan promosi produk tempe Sanan ke pasar global. Program yang dikembangkan ini juga sebagai bagian dari upaya peningkatan industri, inovasi, dan infrastruktur yang sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Nomor 9.
Selain itu, program ini diharapkan dapat menginspirasi kampung-kampung industri lainnya di Indonesia untuk mengadopsi pendekatan serupa dalam meningkatkan daya saing dan memperluas jangkauan pasar mereka. Kampung Industri Tempe Sanan tidak hanya menjadi contoh sukses dari pengembangan brand lokal yang go international, tetapi juga menjadi motor penggerak bagi pertumbuhan ekonomi berbasis komunitas dan pariwisata edukasi di Indonesia.
“Sebagai bagian dari komitmen terhadap SDGs Nomor 9, program ini juga melibatkan berbagai pelatihan dan workshop bagi para pelaku usaha tempe di Sanan, dengan fokus pada inovasi produk, pemasaran digital, dan pengembangan infrastruktur pendukung. Melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan sektor swasta, diharapkan program ini dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat,” tandasnya. [mut.fen]