Selain itu, tantangan lainnya adalah anggaran yang relatif besar. Sebab, dibutuhkan dana Rp 200-400 juta untuk menggali sumur dalam terutama di dataran tinggi.
Walaupun demikian, kepada masyarakat, Pj. Gubernur Adhy berpesan untuk terus melanjutkan aktivitas sehari-hari. Sebab, baik Pemerintah Provinsi Jawa Timur maupun Pemerintah Kabupaten/Kota akan terus mengupayakan layanan prima.
“Tetap bisa beraktivitas dan jangan khawatir. Tadi kami sudah memastikan bahwa layanan dropping air tetap diberikan oleh pemerintah baik provinsi maupun kabupaten/kota. Tentu kita juga sama-sama kalau bisa untuk bisa sholat istisqa agar hujan turun lebih cepat,” katanya.
Dalam kesempatan ini, Pj. Gubernur Adhy juga menyempatkan diri menyapa masyarakat yang terdampak kemarau. Tak hanya itu, ia juga memberikan bantuan sosial kepada sejumlah warga. Bantuan ini berisikan sembako dan kebutuhan sehari-hari.
“Mohon bersabar nggih bapak ibu. Dropping air ini akan terus wara-wiri sampai nanti ada hujan. Sehat-sehat nggih, Pak, Bu,” pungkasnya.[tam.htn]