Surabaya, Bhirawa
Kasus infeksi saluran pernapasan akibat Human Metapneumovirus (HMPV) merebak di China beberapa hari terakhir. Kasus ini kini menjadi sorotan karena pola penularannya yang menyerupai Covid-19. Sejak pertama kali ditemukan pada 2001, gejala HMPV dinilai mirip Covid-19, namun tetap memiliki perbedaan signifikan.
Menurut Dosen Program Studi Kedokteran, Fakultas Kedokteran dan Kesehatan (FKK) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), dr. Ahmad Ridhoi, M.Si., HMPV menyebar melalui kontak langsung dengan cairan tubuh seperti lendir atau droplet, mirip dengan cara penyebaran COVID-19.
Namun, ia menegaskan bahwa HMPV tidak menular melalui aerosol dan tidak menyebabkan kehilangan penciuman serta perasa, seperti yang terjadi pada pasien COVID-19.
“Infeksi HMPV cenderung berdampak serius pada kelompok rentan seperti bayi, lansia, dan individu dengan penyakit penyerta, sementara pada orang dewasa sehat gejalanya lebih ringan,” jelas Ridhoi dalam webinar ITS Medics untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, Senin (20/1).
Selain itu, dokter spesialis paru Rumah Sakit Gatoel, Mojokerto ini juga, menambahkan pencegahan HMPV dapat dilakukan dengan langkah sederhana. Yakni menjaga sirkulasi udara, mencuci tangan, menjaga jarak, dan memakai masker, terutama saat sakit, adalah kebiasaan penting untuk meminimalkan risiko penularan.
Meski tidak separah COVID-19, ia menekankan bahwa penting bagi masyarakat untuk tetap waspada terhadap penyebaran HMPV, terutama di kalangan kelompok rrentan. [ina.kt]