27 C
Sidoarjo
Thursday, October 10, 2024
spot_img

Cegah Korban, BPBD Kota Batu Pasang Rambu Peringatan Bencana di Desa Tulungrejo

Pemkot Batu, Bhirawa.
Pemerintah Kota (Pemkot) Batu melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus melakukan berbagai upaya preventif mencegah adanya korban dalam kejadian bencana yang bisa terjadi sewaktu- waktu. Untuk itu dalam sepekan terus mereka terus melakukan pendampingan pemasangan rambu peringatan bencana alam.

Khusus pemasangan Rambu Jalur Evakuasi dan Rambu Titik Kumpul dipasang di Dusun Gerdu, Dusun Gondang dan Dusun Kekep yang semuanya berada di wilayah Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. “Pemasangan rambu- rambu ini bertujuan untuk memberikan panduan kepada masyarakat yang terancam bencana dalam melakukan evakuasi dan menuju ke tempat yang aman,” ujar Agung Sedayu, Kepala BPBD Kota Batu, Selasa (27/8).

Sebelumnya, BPBD juga melaksanakan kegiatan susur sungai sebagai upaya langkah mitigasi bencana banjir. Dalam giat ini BPBD menggandeng Taman Hutan Raya (Tahura) R Soerjo, Perhutani, Perangkat Desa Giripurno, FPRB Giripurno dan LMDH Giripurno.

Susur sungai ini menyusuri aliran Curah Krikil dan Coban Peteng yang terletak di Desa Giripurno, Kecamatan Bumiaji. “Dengan melaksanakan susur sungai ini kita melakukan pemetaan titik pohon tumbang maupun longsoran yang bisa menutupi aliran sungai dan berpotensi membentuk embung alami,” jelas Agung.

Tak hanya potensi banjir dan tanah longsor, Pemkot Batu juga melakukan kajian antisipasi gempa bumi. Karena Jawa masuk dalam jalur pergerakan lempeng yang bisa menyebabkan terjadinya gempa bumi.

Berita Terkait :  Program TJS, PT Petrokimia Gresik Raih Platinum Award

Dalam catatan BPBBD Kota Batu hasil kordinasi dengan BMKG, pada hari Senin (26/8) kemarin sekitar pukul 19.57 WIB wilayah Samudra Hindia yang berada di sebelah selatan Gunungkidul, Provinsi Jogjakarta telah diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki episenter di laut pada jarak 107 km arah barat daya Gunungkidul pada kedalaman 42 km.

Dalam kajian lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal. Selain itu gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan thrust atau naik.

Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Sleman, Yogyakarta, Kulonprogo dan Bantul dengan skala intensitas III-IV MMI. Hasil pemodelan yang dilakukan menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut tidak menimbulkan potensi tsunami.

BPBD meminta agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu adanya bencana yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Warga juga diminta menghindar dari bangunan yang telah memiliki keretakan atau rusak akibat gempa.

“Warga diminta untuk memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggalnya cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” pesan Agung Sedayu.[nas.ca]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img