Jember, Bhirawa.
Kabupaten Jember tak luput dari bencana banjir seperti yang terjadi di daerah-daerah lain. Hujan deras membuat banjir mengepung jalan dan permukiman warga. Masyarakat pun berharap uluran bantuan dari Pemkab Jember yang saat ini masih dipimpin Bupati Hendy Siswanto.
Muhammad Fawait, calon bupati terpilih, juga mengajak pemerintah yang masih aktif tetap peduli pada warga yang berjuang di tengah keterbatasan.
“Sebagai bagian dari Jember, hati saya tergerak untuk mengajak pemerintah yang masih aktif agar segera turun tangan. Keselamatan masyarakat harus menjadi prioritas utama di atas segalanya,” ucap Gus Fawait, Rabu (25/12/2024).
Tak hanya mengajak, Gus Fawait juga memberi masukan terkait anggaran yang bisa digunakan untuk penanganan banjir di Jember.
“Gunakan anggaran yang tersedia, baik melalui dinas-dinas terkait maupun BTT (belanja tidak terduga), yang memang disiapkan untuk situasi darurat seperti ini,” terang calon bupati yang akan dilantik Februari 2025 mendatang.
“Jangan biarkan masyarakat berjuang sendiri. Mereka adalah tanggung jawab kita. Saya percaya, dengan langkah cepat dan kerja bersama, kita bisa melewati ujian ini. Mari bergandengan tangan, berikan yang terbaik untuk masyarakat Jember,” lanjutnya.
Gus Fawait juga telah meninjau beberapa titik banjir, untuk mengetahui penyebab terjadinya genangan air.
Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, setelah dilantik ia akan melakukan kolaborasi dengan semua pihak. Karena tidak akan bisa persoalan diselesaikan, tanpa adanya tim-tim lain.
“Ketika saya sebagai eksekutif dan legislatif akan bekerjasama, bagaimana kiranya masalah-masalah itu diatasi,” tegasnya, didampingi Ketua DPRD Jember Ahmad Halim, beberapa waktu lalu.
Sebelumnya, banjir bandang terjadi di tiga desa di Kecamatan Sumberjambe, Jember. Merusak ratusan hektare tanaman milik petani di sawah. Ketiga desa itu, yakni Desa Rowoasri, Jambearum dan Gunung Malang.
Camat Sumberjambe Umar Faruq menyampaikan, banjir bandang ini terjadi Senin (23/12/2024), akibat hujan lebat yang terjadi di wilayah tersebut. Banjir yang membawa lumpur dan kayu, menyebabkan sejumlah rumah warga rusak ringan dan satu rumah rusak berat. Selain itu, banjir bandang ini menutup akses jalan, hingga akses jalan terputus. (geh,efi.hel)