Situbondo, Bhirawa
Jajaran Pemerintah Kabupaten Situbondo menunjukkan komitmen kuat terhadap pendidikan inklusif dengan mengupayakan agar anak-anak difabel bisa mengenyam pendidikan di sekolah umum. Hal ini ditegaskan oleh Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo atau yang akrab disapa Mas Rio, usai menghadiri kegiatan The Voice Kids, Bermain dan Bercerita, yang digelar di Pendopo Kabupaten Situbondo, Kamis (31/7).
Mas Rio menekankan pendidikan harus menjadi hak semua anak tanpa diskriminasi, termasuk anak-anak difabel. Ia menyebutkan bahwa pihaknya tengah menyiapkan langkah-langkah teknis untuk memastikan kebijakan inklusif ini dapat dijalankan secara nyata.
“Pendidikan itu semuanya harus setara. Kami akan berupaya agar tidak ada pembeda untuk adik-adik difabel. Teknis pelaksanaannya akan kami bahas secara mendalam. Situbondo harus menjadi Kabupaten Inklusi, Kabupaten Layak Anak, serta memiliki sistem pendidikan yang seimbang dan adil,” tutur Mas Rio.
Kegiatan The Voice Kids, Bermain dan Bercerita sendiri, aku Mas Rio, merupakan bagian dari program yang bertujuan membangun kepercayaan diri anak-anak sejak dini, termasuk anak-anak dengan kebutuhan khusus. ‘Dalam kegiatan ini, anak-anak diberi ruang untuk menyampaikan cerita dan impian mereka di depan publik,” kupas Mas Rio.
Mas Rio menilai kegiatan seperti ini sangat penting dalam membentuk mental anak agar berani tampil dan mengutarakan pendapat. “The Voice ini memberikan dua hal penting. Pertama mereka bercerita tentang impiannya dan kehidupannya, lalu tentang masa depannya. Kedua, melalui kegiatan pemerintah, mereka akan terus dilibatkan untuk melatih rasa percaya diri,” katanya.
Tak hanya itu, Mas Rio juga menyampaikan bahwa anak-anak, termasuk yang difabel, akan dilibatkan dalam berbagai acara pemerintah daerah ke depan. Salah satunya dalam perayaan Hari Jadi Kabupaten Situbondo (Harjakasi) yang akan datang, di mana anak-anak akan tampil membawakan permainan tradisional.
“Langkah-langkah konkret lainnya yang disiapkan Pemkab Situbondo mencakup penyediaan guru pendamping khusus, pelatihan untuk tenaga pendidik agar memahami pendekatan inklusif, serta perbaikan infrastruktur sekolah agar ramah terhadap anak-anak difabel,” ujar Mas Rio.
Terkait segala kekerasan terhadap anak, Mas Rio menegaskan tidak akan pernah mentolerir hal tersebut, sebab hal tersebut akan menghancurkan masa depan anak.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Situbondo, Moh. Imam Darmaji menyampaikan jika kegiatan The Voice Kids Bermain dan Bercerita tersebut diikuti oleh 230 anak yang terdiri dari berbagai elemen sekolah di Situbondo.
“Ya ada 300 khusus untuk anak 230 yang hadir dari beberapa sekolah dengan output yang diharapkan adalah agar anak-anak berani mengemukakan pendapat dan berani menyuarakan impian serta masa depannya,” kata Imam Darmaji.
Kebijakan ini pun mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pegiat pendidikan dan organisasi masyarakat. “Mereka menilai inisiatif Pemkab Situbondo bisa menjadi contoh daerah lain dalam mewujudkan sistem pendidikan yang adil dan ramah bagi semua,” pungkas Imam. [awi.wwn]


