Pemkab Sidoarjo, Bhirawa
Bupati Sidoarjo, Subandi dan Wabup Mimik Idayana, Selasa (10/6) kemarin, menunjukkan kepada semua pimpinan OPD di Pemkab Sidarjo,sejumlah keberhasilan kerja yang telah dicapai dalam 100 hari Pemerintahannya.
Disebutkan, diantaranya telah menciptakan 100 ribu lapangan kerja, berobat gratis, makan bergizi gratis, memberi 20 ribu beasiswa dan membuat 20 ribu UMKM Sidoarjo naik kelas.
Wabup Mimik Idayana, dalam kesempatan itu sempat minta kepada semua pimpinan OPD di Sidoarjo supaya tidak hanya duduk – duduk di kursi kantor saja. Namun, juga diminta agar turun ke lapangan untuk bekerja.
“Supaya tahu kondisi di lapangan,” katanya. Keberhasilan lain dalam 100 hari pertama kinerja pasangan ini, juga meliputi telah membantu permodalan bagi UMKM, memberi insentip kesejahteraan untuk Kader kesehatan, juga telah memberi bantuan sebanyak 2.000 pupuk dan benih kepada petani dan nelayan.
Tidak hanya itu, juga ditunjukkan dengan realisasi percepatan pembangunan pada infrastruktur jalan dan jembatan di sejumlah wilayah kecamatan.
Diakui, masih banyak persoalan di tengah masyarakat Sidoarjo, yang harus diselesaikan segera dengan bersama-sama. Misalnya persoalan banjir, penerangan jalan raya, perbaikan jalan raya, dan penanganan persoalan sampah.
“Saya yakin dengan kerja bersama, semua persoalan di Sidoarjo akan bisa diatasi, kemajuan Sidoarjo tidak hanya tergantung pada Bupati dan wakil bupati saja,” komentarnya.
Dengan ditunjang APBD Sidoarjo tahun 2025 yang besar, yang mencapai Rp5 Triliun, kata Mimik, harus bisa maksimal digunakan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Sidoarjo.
Perlu diketahui, sekitar 1 Minggu sebelumnya, tepatnya pada Selasa, 3 Juni, puluhan mahasiswa Sidoarjo, yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sidoarjo, sempat melakukan unjuk rasa di depan pendopo delta wibawa Sidoarjo, mereka mengevaluasi 100 hari pertama kinerja, pasangan Bupati Subandi dan Wabup Mimik Idayana.
Persoalan persampahan di Kabupaten yang padat penduduk ini, tidak bisa dipandang sebelah mata. Karena masih banyak ditemui warga yang tidak punya kesadaran tinggi, sehingga sampai ada yang membuang sampah sembarangan pada lahan-lahan yang kosong.
Salah satu contoh di kawasan jalan by pass Juanda yang berada di Desa Sedati Gede dan Desa Sedati Agung. Warga yang lewat, dengan seenaknya membuang sampah rumah tangga di tempat itu. Membuat sampah menjadi bertumpuk-tumpuk dan bau tidak sedap.
Petugas dari Kecamatan Sedati dan Desa, turun tangan menangkap orang-orang yang membuang sampah di tempat itu. Meski di tempat itu ada tanda peringatan dilarang membuang sampah, warga yang membuang sampah tetap tidak mempedulikannya.
Camat Sedati, Abu Dardak, sempat mengaku prihatin, sebab tempat itu dekat dengan kawasan Bandara Internasional Juanda.
“Di kawasan Sedati ini parah, ada lahan yang kosong sedikit, pasti dijadikan tempat pembuangan sampah secara liar,” komentarnya.
Dirinya mengevaluasi sebab di wilayah Sedati, adalah daerah padat penduduk dan padat industri. Sehingga bagi warga yang tidak punya kesadaran tinggi, pasti akan membuang sampah secara sembarangan.
Dirinya berencana akan membangun taman pada lahan-lahan yang kosong di wilayah Kecamatan Sedati. Harapannya tidak dipakai lagi untuk membuang sampah secara sembarangan. [kus.dre]