Kab Malang, Bhirawa.
Konstentasi politik di Kabupaten Malang mulai memanas setelah ada temuan kasus perusakan alat Peraga Kampanye (APK) pasangan calon (Paslon) HM Sanusi-Hj Lathifah Shohib (Salaf). Perusakan benner itu hampir di setiap kecamatan.
Hal ini benarkan, Koordiantor Tim Hukum Paslon Salaf Riza Hidayat, Senin (14/10), bahwa APK Paslon Salaf di hampir setiap kecamatan dirusak. Pihaknya segera melaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Malang, agar dapat dijadikan bahan masukan untuk Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) supaya segera mengambil tindakan.
“Kami mengecam keras tindakan bar-bar yang dilakukan oknum pendukung Paslon lain. Dan kami yakin betul bahwa ada otak intelektual dibaliknya, kami sudah rangkum data, rupanya ini terjadi masif di banyak kecamatan,” ujarnya.
Menurutnya, APK Paslon Salaf banyak yang dirusak, diantarnya di wilayah Lawang, Pakisaji, Kepanjen, Kromengan, dan Kalipare. Sedangkan pengerusakan APK tersebut merupakan upaya terstruktur yang dilakukan untuk memprovokasi tim kampanye Salaf.
Apalagi temuan itu terjadi di wilayah yang akan dilalui sebagai jalur kampanye paslon Sanusi-Lathifah dalam agenda lapangan. Seperti aksi perusakan APK terbaru ditemukan didua lokasi yakni di Desa Jatirejo, Kecamatan Pakisaji, sepanjang Jalan Raya Slorok hingga Peniwen, Kecamatan Kromengan.
Berdasarkan keterangan saksi, kata Riza, pelaku diduga menggunakan motor dan berboncengan. Ia berharap ada tindakan terukur oleh lembaga yang berwenang terhadap pelaku yang merusak kedamaian Pilbup Malang.
Sebab tim sukses Paslon Sanusi-Lathifah dan Gunawan-Umar (Gus) sudah menyepakati bersama untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Malang Damai. Dengan adanya perusakan APK Paslon Salaf, maka telah menyederai masyarakat Kabupaten Malang. Sebab hal itu akan memancing konfrontasi diantara pendukung Paslon.
“Jangan Pilkada ini dijadikan permusuhan, karena Pilkada hanya beberapa saat saja. Perbedaan pandangan maupun pilihan di alam demokrasi merupakan hal yang lumrah. Sehingga kita saling menghormati dan saling menghargai, agar bisa tercipta Pilkada di Kabupaten Malang ini penuh kedamian,” tuturnya.
Ditempat terpisah, salah satu warga asal Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang Djoko Santoso menyampaikan, jika benner Paslon Salaf di wilayah Kromengan banyak yang dirusak. Saat APK Salaf dipasang malam, pagi sudah terlihat rusak yang gambarnya dirobek, bahkan ada yang tinggal kelihatan kayunya saja, tapi sebaliknya benner Paslon Gus tidak satupun yang dirusak.
“Kami sebagai warga Kabupaten Malang memohon kepada masing-masing timses Paslon Bupati Malang agar menciptakan kedamaian selama berlangsungnya Pilkada. Dan masyarakat jangan dijadikan martir untuk kepentingan sesaat,” tegasnya. [cyn.wwn]