Bojonegoro, Bhirawa
Debit air Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro mengalami trend naik. Masyarakat diminta waspada potensi banjir akibat luapan sungai terbesar di Jawa ini.
Terpantau papan ukur Taman Bengawan Solo (TBS), menunjukkan TMA Sungai Bengawan Solo masuk siaga satu (hijau). Pukul 12.00 WIB, debit permukaan air mencapai 12.30 peilschaal.
“Saat ini diimbau masyarakat yang berada di bantaran sungai Bengawan Solo berwaspada,” ungkap Kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Laela Noer Aeny, Kepada Bhirawa kemarin (21/1).
Dijelaskan, bahwa ketinggian debit air Sungai Bengawan Solo terus mengalami kenaikan.
“Mulai pagi, terpantau dari pukul 06:00 WIB ketinggian permukaan air mencapai, 10.32 peilschaal. Tren kenaikan terus berlanjut hingga pukul 09:00 WIB, mencapai 10.81 peilschaal, dan pukul 12:00 WIB ketinggian permukaan air mencapai 12.30 peilschaal. Dan masuk siaga satu,” jelasnya.
Meski debit air Sungai Bengawan Solo debitnya mengalami kenaikan, dan masih di tahap siaga satu, masyarakat yang berada di bantaran sungai diharapkan untuk tetap waspada dan mengikuti update informasi yang ada.
“Pihak kami akan koordinasi dengan petugas Kecamatan dan Desa, untuk terus memberi informasi terbaru demi antisipasi jika ada peningkatan debit air yang berpotensi mengakibatkan sungai meluap menjadi banjir,” tandasnya.
Ini bagian Langkah awal untuk antisipasi dini kepada masyarakat yang berada di dataran rendah karena potensi intesitas hujan masih tinggi diberbagai wilayah.
“Daerah yang berada dataran rendah sering langganan banjir, warga harus selalu siaga, seperti Kecamatan Bojonegoro Kota, Kelurahan Ledok Kulon dan desa desa lain harap waspada,” pungkasnya. [bas.gat]