Kota Mojokerto, Bhirawa
Berkat memadukan nilai tradisional dan inovasi modern pada Batik khas Kota Mojokerto, sehingga produk unggulan Kota Mojokerti semakin mendapatkan perhatian dan pengakuan di tingkat nasional, bahkan internasional melalui berbagai inovasi. Salah satunya pada ajang (JMFW) Jakarta Muslim Fashion Week dan (IFW) Indonesia Fashion Week tahun 2024 dan tahun 2025.
Terkait hal ini Penjabat (Pj) Wali Kota Mojokerto, Moh Ali Kuncoro menegaskan, keberhasilan tersebut adalah hasil dari kerja keras banyak pihak, terutama para pengrajin batik, dengan dukungan penuh dari Pemerintah Kota Mojokerto.
“Batik Mojokerto bagian dari identitas kota ini. Kami berkomitmen untuk terus mendukung dan memajukan para pengrajin, agar batik kita tidak hanya menjadi kebanggaan lokal tetapi juga dikenal luas di luar sana,” ujar Moh Ali Kuncoro pada Selasa (15/10).
Selain itu, keberhasilan batik Kota Mojokerto tidak lepas dari komitmen kuat Pemkot Mojokerto yang terus mendukung pengembangan batik sebagai produk unggulan. Dukungan ini diwujudkan melalui berbagai program strategis, mulai dari pelatihan pengembangan produk, pendampingan intensif, hingga bantuan permodalan bagi para pengrajin dan UMKM batik.
Pemkot juga aktif mempromosikan batik lokal melalui berbagai pameran, seperti Mojobatik Festival, Pemecahan Rekor Muri Mewarnai Batik Terpanjang, serta partisipasi dalam acara-acara bergengsi seperti Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) dan Indonesia Fashion Week (IFW).
Selain dukungan lokal, Pemkot Mojokerto juga bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), serta Kementerian Perindustrian (Kemenperin) untuk memperkuat jaringan dan potensi batik Mojokerto di tingkat nasional dan internasional. Kerja sama ini memberikan akses lebih luas bagi para pengrajin batik dalam hal promosi, pelatihan, dan kesempatan untuk berpartisipasi dalam ajang fashion dan pameran berskala besar.
Ali menambahkan, kolaborasi ini kunci dalam memajukan batik Mojokerto. Sinergi antara pemerintah pusat dan daerah sangat penting. Dengan kolaborasi ini, para pengrajin tidak hanya bisa berinovasi dalam produksi, tetapi juga dalam memasarkan produk mereka lebih luas lagi, bahkan ke pasar internasional.
Batik Kota Mojokerto memiliki ciri khas yang membedakannya dari batik daerah lain, terutama dalam motif – motif yang mengandung kearifan lokal. Salah satu motif yang paling populer adalah motif Majapahit, yang terinspirasi dari kejayaan dan warisan sejarah Kerajaan Majapahit. Selain itu, terdapat motif flora dan fauna yang menggambarkan kekayaan alam dan budaya Mojokerto.
Inovasi Berkelanjutan Batik Mojokerto
Inovasi terus berkembang di kalangan pengrajin batik Mojokerto. Mereka semakin kreatif dalam mengembangkan warna, motif, dan teknik produksi. Penggunaan pewarna alami dari tanaman lokal menjadi salah satu terobosan baru, yang memberikan karakter unik sekaligus ramah lingkungan. Motif-motif modern juga dipadukan dengan sentuhan tradisional untuk menyesuaikan dengan selera pasar yang semakin beragam.
Selain itu, Pemecahan Rekor Muri Mewarnai Batik Terpanjang yang akan digelar Selasa (15/10) dilaksanakan menunjukkan semangat inovasi yang tinggi. Kegiatan ini tidak hanya membuktikan kreativitas masyarakat Mojokerto, tetapi juga menarik perhatian nasional dan mempromosikan batik sebagai produk budaya yang dinamis.
Di sisi pemasaran, UMKM batik Mojokerto kini memanfaatkan teknologi digital untuk memperluas jangkauan pasar. Dengan memanfaatkan platform e-commerce dan media sosial, para pengrajin mampu menjangkau konsumen dari berbagai daerah di Indonesia dan mancanegara, meningkatkan daya saing mereka di pasar global. Semakin dikenalnya batik Kota Mojokerto baik di tingkat nasional maupun internasional, diharapkan pengrajin lokal dapat terus berkembang.
“Kami ingin batik Mojokerto menjadi ikon budaya yang tidak hanya dikenal di dalam negeri, tapi juga mampu bersaing di pasar global,” tandas Ali Kuncoro. [min.,oky.fen]