Ketua DPRD Jombang, Hadi Atmaji saat menghadiri pembukaan FGD Ploso Bumi Lahir Dan Masa Kecil Bung Karno di Ruang Soeroadingrat, Pemkab Jombang, Sabtu (12/07). foto: arif yulianto/bhirawa.
Jombang, Bhirawa.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jombang, Hadi Atmaji menilai, dengan diakuinya sejarah kelahiran Bung Karno di Ploso Jombang, maka akan berdampak makin memperkuat nilai jual Kabupaten Jombang pada level nasional.
Hal tersebut dikatakan Hadi Atmaji usai pembukaan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Ploso Bumi Lahir Dan Masa Kecil Bung Karno di Ruang Soeroadingrat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang, Sabtu (12/07).
“Daya jual Jombang itu akan bagus secara nasional. Di samping Jombang sudah melahirkan banyak tokoh-tokoh yang sudah diakui, dengan diakuinya Ploso sebagai bumi lahir Bung Karno, itu akan memperkuat lagi, memang Jombang ‘The Root Of Java’,” kata Hadi Atmaji.
Hadi Atmaji menyampaikan, pihaknya sangat mendukung kegiatan FGD yang diinisiasi oleh para alumni SMA 2 Jombang tersebut.
“Tentu ketika diskusi ini sudah mendapatkan hasil, nanti akan kita lakukan seperti apa, memang butuh kerjasama dari berbagai pihak. Karena memang sejarah itu butuh pengakuan semuanya, bukan dari salah satu pihak,” ulas Hadi Atmaji.
Salah satu narasumber FGD yang juga salah satu inisiator kegiatan ini, Profesor Ganjar Razuni dari Universitas Nasional Jakarta mengatakan, FGD kali merupakan satu rangkaian dari beberapa diskusi yang sudah didalami secara mandiri.
“Berdasarkan inisiatif dari semua potensi sosial yang ada di Jombang ini, dan puncaknya adalah FGD ini,” kata Ganjar Razuni.
Dia berharap, dari FGD ini, lahir rekomendasi-rekomendasi yang bersifat ilmiah, metodologis, yang ada dasar pertanggungjawabannya secara keilmuan, guna memperkuat yang sudah dikerjakan oleh TACB Jombang selama ini.
“Jadi kita sinergi. Penguatan TACB agar nanti ‘out put’ nya adalah lahir suatu produk keputusan bupati tentang masa kecil atau tempat lahir dan masa kecil Bung Karno. 99,9 persen indikasinya sudah kuat di Ploso Kabupaten Jombang,” ungkap Ganjar Razuni.
Sementara itu, Tim Ahli Bupati Jombang, Medan Amrullah menyampaikan, FGD ini merupakan sebuah proses yang bagus.
“Saya sebagai perpanjangan tangan dari teman-teman akan menyampaikan kepada bupati agar semua yang sudah dibahas panjang ini, akan menjadi kajian, kemudian akan menjadi ‘policy’ Jombang, semacam keputusan atau SK yang menetapkan situs atau kelahiran dan sebagainya,” ungkap Medan Amrullah.
“Itu akan kita kawal bersama-sama,” pungkas Medan Amrullah.(rif.hel)


