Pemkot Probolinggo, Bhirawa
Suasana haru dan penuh kehangatan menyelimuti halaman Kantor Wali Kota Probolinggo, Selasa (8/7) dini hari. Tepat pukul 02.05 WIB, sebanyak 214 jamaah haji asal Kota Probolinggo dari kloter 86 tiba di tanah air setelah menunaikan ibadah haji di Tanah Suci. Namun kepulangan ini turut dibayangi kabar duka, lantaran satu jamaah haji meninggal dunia dalam perjalanan pulang, dan satu jamaah haji lainnya masih dirawat intensif di RS.
Penyambutan jamaah dilakukan Wali Kota Probolinggo dr Aminuddin, didampingi unsur Forkopimda, Sekretaris Daerah, drg Ninik Ira Wibawati, serta sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Probolinggo.
”Atas nama Pemerintah Kota, kami bersyukur jamaah haji telah kembali ke tanah air dengan selamat. Kami turut berduka atas wafatnya salah satu jemaah dan mendoakan kesembuhan bagi jemaah yang masih dirawat. Semoga seluruh jemaah menjadi haji yang mabrur dan hajjah yang mabruroh,” ujar dr Aminuddin dengan penuh empati.
Jamaah yang wafat diketahui bernama Maryati Kamijo Ponco Diryo (66), warga Jl Lawu, Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kademangan. Almarhumah meninggal dunia di dalam pesawat pada Senin (7/7) sekitar pukul 16.45 WIB, saat penerbangan melintasi wilayah udara Kota Medan.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Probolinggo, Didik Kurniawan yang turut bertugas sebagai Pembimbing Ibadah Haji Kloter 86 menjelaskan, Maryati memiliki riwayat hipertensi. Kondisinya sempat ditangani petugas kesehatan selama penerbangan dan dipindahkan ke kursi kelas bisnis untuk penanganan lebih lanjut, namun takdir berkata lain.
”Segala prosedur telah kami lakukan, termasuk pemeriksaan medis dan penanganan sesuai standar. Jenazah almarhumah telah dipulangkan ke rumah duka usai melalui proses di RS Haji Sukolilo Surabaya,” jelas Didik.
Sementara itu, sesaat setelah tiba di tanah air, seorang jamaah haji atas nama Sulina, warga Perumahan Citarum Kentangan, mengalami sesak napas ketika hendak menaiki bus. Petugas kesehatan yang siaga langsung membawa yang bersangkutan ke RS Haji Sukolilo untuk mendapatkan penanganan medis. Hingga Selasa pagi, kondisi jamaah ini masih dalam pengawasan intensif.
Kloter 86 sendiri terdiri dari 380 jamaah haji dari beberapa daerah, yakni Kota Probolinggo, Kabupaten Kediri, Bojonegoro, dan Tuban. Dari jumlah itu, 214 merupakan jamaah asal Kota Probolinggo. Didik menuturkan selama di Arab Saudi, jemaah terbagi di 16 hotel berbeda, yang secara teknis memberikan tantangan tersendiri dalam pelaksanaan pembimbingan dan pelayanan ibadah.
Kota Probolinggo juga memberangkatkan empat petugas haji, termasuk dua tenaga kesehatan dan tiga petugas haji daerah. Mereka bertugas memastikan setiap jamaah dapat menunaikan ibadah dengan lancar serta mendapatkan pelayanan kesehatan dan pendampingan spiritual yang optimal.
Wali Kota Aminuddin menegaskan, pemerintah daerah akan terus mengevaluasi dan meningkatkan sinergi dengan Kemenag serta instansi terkait dalam mendukung pelaksanaan ibadah haji di masa mendatang. [fir.fen]