Surabaya, Bhirawa
Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Provinsi Jatim mendorong Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) berdaya saing ekonomi tinggi. Langkah ini diwujudkan dengan gelaran penyuluhan perkoperasian kepada kelompok masyarakat pesantren, Kamis (27/2) di Bess Mansion Hotel Surabaya.
Kegiatan penyuluhan dibuka langsung oleh Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jatim, Endy Alim Abdi Nusa. Dihadiri para kyai, bu nyai, gus ning, istadz dan ustadzah, Endy mengatakan, penyuluhan ini merupakan upaya Dinas Koperasi dalam meningkatkan usaha pesantren dengan kelembagaan usaha berbasis Koperasi.
“Kegiatan ini merupakan kegiatan strategis untuk mendorong agar pesantren tidak hanya sebagai lembaga pendidikan dakwah. Tetapi juga lembaga pemberdayaan ekonomi,” kata Endy Alim Abdi Nusa.
Dijelaskannya, hal tersebut sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2019, tentang pesantren. Dalam hal ini pesantren berfungsi sebagai lembaga pemberdayaan masyarakat.
“Terdapat indikasi bahwa pesantren sebagai modal sosial ini masih belum optimal dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dari segi ekonomi,” jelasnya.
Endy mengaku, hal itu terlihat dari tingginya angka kemiskinan dan pengangguran di Provinsi Jatim. Berdasarkan data badan pusat statistik tahun 2025, persentase penduduk miskin di Jatim masih cukup tinggi, yaitu 9,56% sedangkan tingkat pengangguran terbuka Provinsi Jatim adalah 4,19%.
Kondisi tersebut, lanjut Endy, menunjukkan bahwa ada potensi pengembangan ekonomi masyarakat berbasis pesantren belum dioptimalkan untuk meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi pengangguran. Sehingga optimalisasi peran pesantren dalam pemberdayaan masyarakat dilaksanakan sesuai dengan UU RI No 18 Tahun 2019.
“Kami berharap kegiatan ini memberikan mafaat dan dapat diikuti dengan baik, sehingga Koperasi Pondok Pesantren kedepan mampu menjadi lembaga usaha yang profesional dan berdaya saing. Insya Allah akan menjadi berkah untuk kita semua,” harapnya. [bed.gat]