30 C
Sidoarjo
Wednesday, March 12, 2025
spot_img

Didukung Tiga Pilar, Stabilitas Ekonomi Indonesia Harus Tetap Dijaga

Surabaya, Bhirawa.
Di tengah dinamika global yang kompleks, prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2025 masih cukup menjanjikan. Dimana proyeksi pertumbuhan ekonomi tetap melaju di kisaran 5,1% – 5,4% mencerminkan fundamental ekonomi yang solid. Didukung oleh tiga pilar utama yakni Konsumsi domestik yang resilient, akselerasi investasi, dan kinerja ekspor yang membaik. Pencapaian ini menjadi lebih bermakna mengingat tantangan global yang masih membayangi perekonomian dunia.

Hal ini diungkapkan oleh Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur terpilih, Adik Dwi Putranto dalam kegiatan talkshow dengan tema “Indonesia Economic Outlook 2025” yang digelar oleh Kadin Jatim bersama Maybank Sekuritas di Surabaya, Rabu (12/2).

Dalam mendukung momentum pertumbuhan ini, stabilitas makroekonomi harus tetap terjaga dengan baik. “Kestabilan ini tidak hanya menjadi fondasi penting bagi iklim investasi yang kondusif, tetapi juga memberikan kepastian bagi para pelaku usaha dalam merencanakan ekspansi bisnis mereka, baik melalui Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN),” terangnya.

Sejalan dengan terjaganya stabilitas ekonomi makro, pasar modal Indonesia juga menunjukkan prospek yang semakin menjanjikan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi oleh Maybank Sekuritas akan mencapai level 7.900 – 8.600 pada akhir 2025.

Didorong oleh menguatnya kepercayaan investor terhadap sektor-sektor strategis, khususnya teknologi, energi terbarukan, dan infrastruktur. Pemerintah telah melakukan percepatan hilirisasi industri dalam negeri sebagai transformasi ekonomi nasional. Program hilirisasi ini menjadi katalis utama perubahan struktural, terutama di sektor nikel, bauksit, dan minyak sawit.

Berita Terkait :  Kodim 0815 Mojokerto Salurkan Bantuan 150 Tas Sekolah untuk Siswa TK

“Lebih dari sekadar strategi peningkatan nilai tambah ekspor, inisiatif ini membuka peluang penciptaan lapangan kerja baru di sektor manufaktur. Meski demikian, keberhasilan program ini masih menghadapi tantangan, terutama dalam hal kebutuhan investasi infrastruktur dan peningkatan kualitas SDM yang memerlukan pendekatan komprehensif dan berkelanjutan,” jelasnya.

Seiring dengan transformasi digital yang terus berkembang pesat, nilai transaksi e-commerce diproyeksikan mencapai Rp 1.500 triliun pada 2025. Pertumbuhan eksponensial ini didukung oleh integrasi UMKM dalam ekosistem digital dan penguatan infrastruktur pembayaran digital.

Menurut Presiden Direktur Maybank Sekuritas, Wilianto, pihaknya melihat indikator makroekonomi akan tetap stabil di tahun 2025, dengan potensi risiko dari penurunan suku bunga yang lambat, volatilitas mata uang, dan perang dagang global.

Sejalan dengan terjaganya stabilitas ekonomi makro, pasar modal Indonesia juga menunjukkan prospek yang masih menjanjikan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi oleh Maybank Sekuritas akan mencapai level 7.900-8.600 pada akhir tahun 2025, didorong oleh menguatnya kepercayaan investor terhadap sektor-sektor strategis, khususnya teknologi, energi terbarukan, dan infrastruktur.”Kami berharap acara ini dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam mengenai pasar modal sebagai alternatif investasi yang dapat memperkuat portofolio penghasilan Bapak/Ibu sekalian,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Komite Tetap Perdagangan dan Jasa Luar Negeri Kadin Jatim Fernanda Reza Muhammad mengungkapkan ada sejumlah tantangan implementasi dalam mewujudkan target ekonomi yang dipatok pemerintah.

Berita Terkait :  Terapkan Back to Basic, Rutan Kelas IIB Situbondo Intens Lakukan Perawatan Gembok dan Roling

Pertama adalah pendanaan program. Program seperti makan siang dan susu gratis di seluruh sekolah dan untuk ibu hamil memberikan tekanan signifikan pada APBN dan APBD, memerlukan reposisi anggaran.

“Begitu juga dengan pembentukan kementerian baru yang belum memiliki anggaran dapat menyebabkan perlambatan ekonomi sementara,” kata Reza.

Untuk itu harus ada langkah adaptif yang harus dilakukan. Pertama adalah efisiensi pengelolaan ekonomi yang efisien dan berbasis pada logika serta perhitungan yang akurat untuk mencapai target pertumbuhan.

“Kedua Optimalisasi Investasi. Pemerintah menargetkan investasi sebesar Rp 1.900 triliun hingga Rp 2.100 triliun pada tahun 2025 untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Juga dengan mendorong hilirisasi sumber daya alam, seperti nikel, untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing di pasar global,” pungkasnya.[riq.ca]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru