Surabaya, Bhirawa
Satpol PP Kota Surabaya mengamankanenamremajaputri yang kedapatantengahberkelahi, Selasa (28/1/2025). Perkelahianitudipicuakibatsalingejeksaatmelakukansiaranlangsungmelalui TikTok.
KepalaSatpol PP Kota Surabaya, M. Fiksermengatakan, para personelnyamengamankan para remajaitusaatberkelahi di depan Kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
“Ada warga yang melintassaatmerekaberkelahi, melihatkejadianituwargalangsungmendatangikantor kami dan melapor,” kata Fikser.
Fiksermenyebutkan, darihasilpendataan, sebanyaktigaremajaberkelahidisebabkankarenasalingejeksaatmelakukan live TikTok. “Kami data mereka, awalmulanyakarenasalingejek di media sosialberlanjutsalingbertemu,” sebutnya.
Selain mengamankantigaanak, personelSatpol PP Surabaya juga turutmengamankantigaanaklainnyasebagaisaksiditempatkejadian.
“Total adaenamanak yang diamankan, dua pelaku, satu korban, untuktigalainnyasaksi. Rata-rata umurmereka 15 tahun, dan masihberstatuspelajar,” jelasnya.
Satpol PP Surabaya turutmenggandeng Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan KeluargaBerencana (DP3A-PPKB) Surabaya, gunadilakukanpendekatan pada anak-anaktersebut.
“Yang mana merekaakanmelakukanpendampingansertapendataanlebihlanjut pada anak-anakini. Kita bantucekpermasalahanapa dan sebabapa, sehinggaanak-anakinimelakukanperilakuini. Tentunyainimenjadiperhatiankhususbagi kami,” terangnya.
Di sampingitu, Satpol PP Surabaya juga memanggil orang tuadari masing-masing remajatersebut.
“Kami datangkan orang tuanya, agar mereka tau aktivitasapasaja yang anak-anakmerekalakukan, saatdiluarrumah. Terlebihaktivitasanak-anakinibersifatnegatif dan merugikan,” kata Fikser.
Fiksermenambahkan, peranan orang tua sangat dibutuhkandalammenekanaktivitasnegatif yang dilakukan oleh anak-anaknya. Berangkatdarikejadiantersebut, Fikserberharap para orang tuabisalebihmemantauaktivitasanak-anaknya, baikdalamlingkungansekitarmaupunsaatmenggunakan media sosial.
“Lakukanpengawasan, apasaja yang merekaakses di media sosial, siapasajatemanbahkan orang tuaharus tau media sosialanak-anakmereka. Agar merekadapatlebihmudahmemantauaktivitasanak-anaksaatbermediasosial,” pungkasnya. [dre]