31 C
Sidoarjo
Wednesday, January 22, 2025
spot_img

Cegah Kekerasan di PT, UKM Kependudukan Kolaborasi dengan Satgas PPKPT Unigoro


Bojonegoro, Bhirawa
Guna mencegah kekerasan di perguruan tinggi (PT), UKM Kependudukan Universitas Bojonegoro (Unigoro) berkolaborasi dengan Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Perguruan Tinggi (PPKPT) Unigoro menggelar seminar umum, Selasa (21/1).

Seminar yang diselenggarakan di Gedung Mayor Sogo ini menghadirkan Dra. Endah Tri Ratnawati, M.A.P., selaku Ketua Forum Perlindungan Perempuan dan Anak (FP2A) Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Bojonegoro sebagai narasumber.

Wakil Rektor III Unigoro, Ir. H. Noor Djohar, MM., menuturkan, dibutuhkan sinergi dengan berbagai pihak untuk mewujudkan lingkungan kampus yang bebas dari kekerasan.Segala bentuk kekerasan dapat diantisipasi jika civitas akademika perguruan tinggi telah teredukasi. “Semoga seminar hari ini memberi manfaat bagi kita semua,” tuturnya.

Septi Wulandari, S.A.P., M.A.P., selaku moderator menyampaikan pengantar bahwa kekerasan seksual bisa dilakukan oleh siapapun dan di mana saja. Sehingga dibutuhkan strategi kolaboratif yang baik serta pendekatan multidisipliner untuk pencegahan.

Di hadapan mahasiswa, Endah menerangkan, saat ini setiap desa di Kabupaten Bojonegoro telah dibentuk Satgas PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak). Jika masyarakat tidak bisa mengakses laporan di Satgas PPA desa atau kecamatan, FP2A Bojonegoro menyediakan layanan hotline. “Setiap laporan yang masuk harus ditindaklanjuti dengan bukti aduan. Kampus Unigoro sangat beruntung memiliki Satgas PPKPT untuk memediasi kasus di tingkat universitas,” terangnya.

Endah melanjutkan, FP2A Bojonegoro menangani beragam kasus kekerasan. Mulai dari kekerasan fisik, psikis, ekonomi, dan seksual. Jumlah kasus yang ditangani lembaga tersebut menunjukkan tren menurun setiap tahun. Kasus terbanyak justru terjadi saat pandemi Covid-19 merebak pada 2021.

Berita Terkait :  Buat Jalur Baru, BAJA Optimalkan Potensi Wisata Alam Desa Bumiaji Kota Batu

“Ada 60 kasus kekerasan pada 2021 yang didominasi oleh kekerasan seksual. Kemudian di tahun 2022 dan 2023 tren kasusnya menurun. Namun kasus yang sekarang justru didominasi oleh kekerasan ekonomi,” paparnya.

Pendampingan terhadap korban kekerasan diberikan sesuai kebutuhan. Endah menjelaskan, FP2A Bojonegoro akan mengasesmen kebutuhan pendampingan. Kemudian dilanjutkan dengan visit ke rumah korban untuk mengulik fakta tentang ihwal terjadinya kekerasan.

Endah tak menampik jika banyak korban kekerasan di Kota Ledre yang enggan melapor karena malu dan mendapatkan intimidasi dari pelaku. “Jika pelaku mengintimidasi, korban bisa minta bantuan orang terdekatnya. Di sinilah peran mahasiswa sebagai agen perubahan. Dorong korban untuk berani lapor, serta beri pendidikan dan penyuluhan untuk membangun ketegasan,” tandasnya.

Seminar berlangsung interaktif. Beberapa mahasiswa Unigoro memanfaatkan momen diskusi dengan praktisi langsung untuk menjawab rasa penasarannya tentang cara mencegah kekerasan di sekitar. [bas.wwn]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img