Kota Batu, Bhirawa.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kota Batu, Onny Ardianto mengimbau kepada seluruh penyedia jasa terutama ketering untuk meningkatkan kewaspadaan saat bertransaksi penerimaan order.
Hal ini menyusul maraknya penipuan dengan modus pemesanan katering yang ternyata fiktif. Beberapa korban terkecoh karena pelaku mengaku berasal dari salah satu Orgabisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Batu.
Onny mengatakan bahwa sejak beberapa hari terakhir, pihaknya dan sejumlah staf Diskominfo telah menerima klarifikasi langsung dari sejumlah pengusaha ketering di Kota Batu. Hal ini berkaitan dengan pemesanan katering oleh pemesanan yang mengaku dari OPD Pemkot.
Namun setelah diklarifikasi ternyata tidak ada OPD ataupun staf OPD yang memesan katering tersebut. Artinya, pemesanan kulinet di katering tersebut terbyata fiktif.
“Kita mengimbau kepada masyarakat agar sebelum melakukan transaksi barang, alangkah lebih baiknya melakukan klarifikasi terlebih dahulu ke dinas terkait,” ujar Onny, Selasa (14/1).
Beberapa waktu lalu pihaknya menerima klarifikasi terkait pemesanan katering. Karena pemesan mengaku sebagai staf Diskominfo. Ternyata, di Diskominfo tidak ada staf dengan nama tersebut.
Onny menegaskan bahwa saat ini pemesanan atau aorder barang sudah melalui e-katalog. Artinya, semua pemesanan diawali dari aplikasi tersebut yang sudah menjadi sistem LPSE. Dengan kata lain pemesanan barang dan jasa termasuk katering idak bisa melalui WA maupun komunikasi secara langsung..
“Kebetulan sekarang (dalam e-kataloq) sudah mengatasnamakan Diskominfo. Karena itu, kami akan lakukan sosialisasi masif agar peristiwa ini tak terulang. Kami juga mengimbau masyarakat dan pelaku usaha agar lebih berhati-hati ketika melakukan transaksi,” jelas Onny.
Diketahui, maraknya kasus dugaan penipuan dengan modus order fiktif kuliner atau makanan kepada penyedia jasa katering yang mencatut nama Pemkot Batu dinilai makin meresahkan.
Akibatnya, beberapa pengusaha katering di Kota Batu mengalami kerugian hingga jutaan Rupiah. Karenanya, pengusaha katering harus lebih berhati-hati ketika menerima order. Mereka harus melakukan cek dan ricek agar tak sampai tertipu order fiktif.
Salah satu korban order fiktif makanan adalah Mardiansyah selaku pemilik Mardian Ketering. Dia mengaku tertipu dengan jumlah orderan sebanyak 85 pcs atau porsi katering beserta souvenir.
“Pada hari Minggu, (12/1) saya menerima orderan dengan jumlah 85 pcs beserta sovenir. Nama yang order Fajar Afrian SE yang mengaku Staf Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Batu,” ujar Mardiansyah saat dikonfirmasi.
Ketika menerima order tersebut ia mengaku langsung percaya. Karena pelaku turut melampirkan surat ber kop Diskominfo Kota Batu.
Selain adanya surat pemesanan ber-kop Diskominfo, pihaknya mempercayai pemesanan tersebut karena si pemesanan berani melakukan video call secara langsung.
Karena itulah, tanpa cek dan ricek, pihaknya langsung memproses order tersebut untuk tanggal 13 Januari. Karena penyiapan katering sudah 80 persen, Mardiansyah menghubungi Diskominfo untuk klarifikasi pengiriman.
Ia pun kaget karena Diskominfo tidak melakukan pememsanan di kateringnya. Akibatnya ia mengalami kerugian Rp 3,8 juta. “Beruntung saya belum memesan souvenir. Kalau pesan souvenir plus nasi kotaknya, kerugian bisa tembus Rp24 juta,” jelas Mardiansyah
Dengan adanya peristiwa ini, dia berharap pelaku dapat segera dilacak dan ditindak tegas. Ketegasan ini diharapkan agar order ketering fiktif tak menimpa para pengusaha ketering lain di Kota Batu.
Saat ini sudah ada tiga usaha katering yang telah menjadi korban order kuliner fiktif. Selain Mardian, juga ada Ardiasih Katering dan Sisca Katering yang telah menjadi korban penipuan modus ini. [nas.dre]
