Tahun 2025 menjadi tantangan bagi DPRD Jawa Timur dalam mengevaluasi dan menaikkan target pendapatan daerah (PAD) dalam APBD. Total Pendapatan Daerah dalam APBD 2025 diproyeksikan mencapai Rp28,44 triliun, naik dari usulan semula sebesar Rp26,16 triliun.
Target baru yang ditetapkan menunjukkan optimisme, namun juga menimbulkan pertanyaan tentang realisme proyeksi ini. Beberapa fraksi, menilai bahwa target ini masih terlalu pesimistis dan tidak mencerminkan potensi yang ada di Jawa Timur.
Kenaikan target pendapatan daerah sebesar Rp2,28 triliun harus didukung oleh langkah strategis dalam pengelolaan sumber pendapatan. Pemprov Jatim perlu lebih proaktif dalam mengeksplorasi potensi pendapatan baru, terutama dari sektor BUMD yang selama ini kontribusinya masih minim. Hal ini penting agar PAD dapat meningkat secara signifikan.
Menurut saya pentingnya menekankan transparansi dalam pengelolaan anggaran. Dengan adanya pengawasan yang ketat, diharapkan penggunaan anggaran dapat lebih efektif dan efisien, serta memberikan dampak positif bagi masyarakat. hal Ini juga akan meningkatkan akuntabilitas pemerintah daerah.
Selain itu, perlu adanya kolaborasi antara eksekutif dan legislatif untuk mencapai target yang telah ditetapkan. Diskusi terbuka mengenai potensi pendapatan dan belanja daerah harus dilakukan secara berkala untuk menyesuaikan strategi dengan kondisi terkini.
Dalam konteks ini, pendidikan menjadi salah satu fokus utama alokasi anggaran. Dengan 27% dari total belanja daerah dialokasikan untuk pendidikan, diharapkan kualitas pendidikan di Jawa Timur dapat meningkat dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat. Fokus pada kesejahteraan masyarakat merupakan prioritas utama dalam setiap kebijakan anggaran yang diambil.
Christanty Dwi Kurniawati
Mahasiswi Prodi Administrasi Publik – Universitas Muhammadiyah Sidoarjo