Perwakilan elemen masyarakat secara simbolis menerima buku berjudul Pengawas Ad Hoc Bukan Kaleng-Kaleng saat acara peluncuran, Senin (23/12).
Tulungagung, Bhirawa
Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Tulungagung meluncurkan buku berjudul Pengawas Ad Hoc Bukan Kaleng-Kaleng. Peluncuran buku berlangsung di Azana Style Hotel Kota Tulungagung, Senin (23/12).
Komisioner Bawaslu Tulungagung, Suyitno Arman, peluncuran buku tersebut sebagai bentuk apresiasi pada pengawas pemilu ad hoc di Kabupaten Tulungagung. “Apresiasi untuk Panwaslu Kecamatan, Pengawas Desa dan Kelurahan serta Pengawas TPS. Mereka telah menyukseskan penyelenggaraan Pemilu 2024,” ujarnya.
Arman yang menjabat sebagai Kordiv SDMO Diklat Bawaslu Tulungagung dipilihnya judul Pengawas Ad Hoc Bukan Kaleng-Kaleng karena para pengawas ad hoc di Tulungagung sudah bekerja sesuai UU No. 7 Tahun 2017 tentang Pemilu. Utamanya dalam pelaksanaan tugas, wewenang dan kewajiban (TWK).
“Mereka harus diapresiasi terlepas dari beberapa kondisi real di lapangan yang memang itu menjadi faktor penghambat atau faktor tantangan dalam melaksanakan TWK itu. Tetapi secara umum kita harus apresiasi kerja mereka,” paparnya.
Arman selanjutnya menyatakan buku berjudul Pengawas Ad Hoc Bukan Kaleng-Kaleng itu penting sebagai catatan pengawas ad hoc yang telah bekerja menyukseskan Pemilu 2024.
“Selain di buku itu bisa menjadi kebutuhan stakeholder. Seperti data hasil pemilu, daftar pemilih sampai nama-nama penyelenggara pengawas pemilihan. Ada banyak informasi yang bisa dirujuk dari buku itu,” tuturnya.
Pria yang mantan wartawan ini mengakui jika tidak semua pengawas ad hoc menulis di buku yang diselesaikan dalam waktu dua minggu tersebut. Anggota tim penulis buku kebanyakan berasal dari anggota Panwaslu Kecamatan. Dan hanya ada satu orang saja dari Pengawas Desa Kelurahan yang ikut menulis.
“Menulis memang pekerjaan susah. Tidak semua bisa menulis. Namun kami bersyukur buku akhirnya dapat terbit,” paparnya.
Peluncuran buku Pengawas Ad Hoc Bukan Kaleng-Kaleng di hadiri sejumlah elemen masyarakat. Termasuk Bakesbangpol Kabupaten Tulungagung, mahasiswa dan wartawan. (wed.hel)