35 C
Sidoarjo
Wednesday, October 23, 2024
spot_img

Beirut Jadi Zona Konflik, Dinsos Jatim Bantu Pulangkan Empat Mahasiswa Migran

Pemprov Jatim, Bhirawa.
Dinas Sosial (Dinsos) Jatim melalui Bidang Rehabilitasi Sosial (Rehsos) menerima kepulangan empat mahasiswa migran dari Beirut, Lebanon, Selasa (8/10) pagi. Para mahasiswa ini juga akan dipulangkan langsung ke Dinsos kabupaten/kota masing-masing.

Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial (Rehsos) Dinsos Jatim Muchammad Arif Ardiansyah SSTP MSi menjelaskan, keempat mahasiswa ini berasal dari Kabupaten Tuban, Banyuwangi, Sidoarjo, dan Kota Malang. “Kami hari ini menerima empat mahasiswa, yang akan kami teruskan kepulangannya ke Dinsos kabupaten/kota masing-masing,” ujarnya.

Lebih lanjut, Arif memaparkan bahwa keempat mahasiswa migran tersebut mendapat fasilitas pemulangan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Lebanon. Setelah itu, mereka diserahkan pada Kementerian Sosial (Kemensos) yang berkoordinasi dengan Badan Penghubung Daerah Jatim untuk diantar ke Dinsos Jatim.

“Dinsos Jatim lalu menerima dan mendampingi kepulangan keempat mahasiswa tersebut hingga ke Dinsos kabupaten/kota untuk serah-terima. Kemudian, Dinsos kabupaten/kota akan memulangkan mereka kepada keluarga masing-masing,” lanjut Arif.

Salah satu mahasiswa yang dipulangkan adalah Erlina (23). Mahasiswa migran asal Banyuwangi tersebut menceritakan bahwa kondisi di Beirut kini kian tak kondusif. Diketahui, Pemerintah Indonesia melalui KBRI di Lebanon telah melakukan evakuasi sejak awal Agustus, setelah ditetapkannya status siaga satu. Namun, Erlina baru dievakuasi pada akhir September lalu, tepatnya di gelombang kelima.

Perempuan itu mengaku, pada Agustus lalu kondisi di Beirut belum begitu darurat. Dan kampus tempatnya belajar masih mengadakan aktivitas perkuliahan seperti biasa. “Tapi keadaan di Beirut semakin hari, semakin mencekam, banyak terdengar suara bom. Pernah suatu waktu di hari Jumat sore hingga Sabtu pagi, Israel terus melakukan serangan yang dampaknya muncul asap, api, dan baunya tercium hingga asrama saya,” kisah Erlina.

Berita Terkait :  Bupati Minta Inspektorat Tindaklanjuti Laporan Iuran Inisiatif Guru PPPK

Sebagai informasi, konflik yang terjadi di Beirut dilatarbelakangi oleh kedua pihak, yakni Israel dan kelompok militan asal Lebanon yang bertikai dan saling serang di area perbatasan. Hingga awal Oktober, serangan bom masih terdengar menghantam tepi selatan Beirut

Dampak dari konflik tersebut, seluruh aktivitas warga sipil dibatasi. Hingga banyak universitas di Lebanon yang tutup total, termasuk tempat Erlina berkuliah. “Sejak 2 minggu yang lalu, universitas saya, Global University tutup total. Tapi saya masih terdaftar di universitas tersebut. Sehingga ketika kondisi sudah membaik, ada kemungkinan akan kembali berkuliah di sana,” pungkasnya.[rac.ca]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img